19. Her Story

757 123 48
                                    

Hallo semuanya
Apa kabar? Masih ada yang nungguin cerita ini up? Seperti biasa jangan lupa tinggalin jejak kalian. Karena setiap baca komen kalian tuh aku selalu makin seneng, dan merasa cerita aku diterima dengan baik. Hehehehe

So happy reading ❤

So happy reading ❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
















"Kejutan!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kejutan!"

Seorang pria muncul dari balik sebuah pohon besar dan rindang di tepi sebuah danau besar yang diapit dua bukit sekaligus. Gadis kecil dengan gaun vintage berpita cokelat tua itu terlihat berbinar, meski sempat terkejut karena kemunculan orang dewasa itu secara tiba-tiba.

"Ayah... aku hampir saja jantungan dan pingsan."

Pria yang dipanggil dengan sebutan ayah itu terlihat tersenyum hangat. Gadis itu sudah berjalan hampir lima menit untuk mencari keberadaan ayahnya setelah latihan menembak di lembah timur. Para pengawal mengatakan jika mereka kehilangan ayahnya dan membuat gadis itu sedikit khawatir dan memutuskan untuk mencarinya. Namun nyatanya, ayahnya baik-baik saja.

Malah ini adalah trik penipuan untuk memberikan sebuah kejutan padanya. Gadis itu berlari kencang dan langsung berada dalam gendongan sang ayah. Angin hari itu sedikit kencang, membuat rambut yang indah tergerai manis itu terus bergoyang, seperti angin begitu menyukainya.

"Hanna, ayah membawakan hadiah untukmu karena sudah menjadi anak yang kuat." Pria itu mengucapkan kalimat yang begitu lembut pada putri semata wayangnya itu. Siapa sangka, jika gadis yang berada dalam gendongan ayahnya, gadis yang terlihat segar bugar, adalah sosok Jung Hanna yang begitu disayangi oleh ayahnya. "Kenapa ayah selalu memberikan hadiah setiap aku pulang dari rumah sakit?" tanyanya balik.

"Hmmm karena ayah ingin memberikannya. Kau anak yang hebat, tangguh dan kuat jadi ayah ingin memberikan apresiasi padamu." Robert, sosok pria yang terlihat berbadan jangkung dengan wajah penuh karisma itu menatap sendu ke arah putrinya yang terlihat baik-baik saja.

"Baiklah akan aku terima hadiah barunya." Hanna dengan umur delapan tahun, wajah polos, namun ia selalu memiliki pemikiran bahwa ia adalah perempuan yang kuat. Meski tidak demikian.

Silenced 1&2[M] Where stories live. Discover now