30. She's Gone?

693 130 394
                                    


Hallo semuanya aku kembali
Hehehehehe
Btw berapa hari ya aku gak up? Terlalu lama kah?

Karena ada beberapa hal yang buat pikiran aku mumet. Akhirnya kena imbas lah nulis. Maaf ya urusan real life emang senyebelin Kayanya aku juga lagi bingung sama the next story setelah cerita ini selesai.

Oh ya. Bisa gak ya bab ini tembus 300k komentar? Gak aku kasih deadline. Santai aja. Yang penting kalian enjoy.
Oh ya hati hati banyak typo ya. Karena aku ngetiknya di hp.

So happy reading😍😘

Angin tertiup secara senyap, menyelinap diantara sela-sela gorden putih tipis, yang menjuntai menutupi jendela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Angin tertiup secara senyap, menyelinap diantara sela-sela gorden putih tipis, yang menjuntai menutupi jendela. Bau antiseptik yang begitu pekat, lengkap dengan suara mesin yang terdengar seperti alunan kematian. Apalagi jika garis pada monitor itu menjadi horizotal secara sempurna. Tidak ada satupun orang yang dapat merubahnya, sekalipun seorang dokter profesional.

Ruangan 4×5 yang terlihat begitu luas, dengan pencahayaan yang stabil, terkesan begitu hangat. Namun nyatanya, tidak seperti itu. Seseorang tengah terbaring tak berdaya, dengan wajah yang pucat, diriasi dengan selang yang menusuk pada rongga hidungnya. Terlihat

begitu sulit untuk di tolong.

"Taehyung-ahh bangunlah."

Suara itu semar-semar terdengar, seperti bisikn yang menggema di seluruh saluran pendengarannya. Malah sampai pada titik paling senitif, yaitu hati. Tubuh itu bergerak gelisah. Tak kala suara yang terdengar tidak asing itu terus memanggil namanya.

"Ayo bangun, aku merindukanmu."

Sampai akhirnya, mata itu terbuka sekaligus. Percis seperti orang yang baru saja mimpi buruk. Hal pertama yang tampak di kedua bola matanya, adalah sebuah lampu dengan atap khas rumah sakit yang begitu tidak asing. Bola mata itu bergerak secara perlahan, seperti sedang mencari orang yang terus memanggil dirinya.

Sosok perempuan terlihat tengah duduk di sebuah kursi, dekat dengan ranjang tempat ia berbaring. Selukis senyuman terukir dengan begitu sempurna, dengan mata yang terlihat mengkilap, seperti menahan air mata. Ruangan yang awalnya terkesan dingin dan suram itu, berubah menjadi begitu hangat. Entah karena apa, rasanya kehadiran perempuan itu membawa sebuah cahaya terang yang menyelimuti ruangan tersebut.

"Hanna..." lirih Taehyung yang langsung bangkit dari posisi tidurnya. Ia mengabaikan rasa linu disekujur sendi dan ototnya. Karena yang kini ada di isi kepalanya hanya Hanna.

Perempuan itu selamat? Apa yang terjadi padanya? Bukankah yang jatuh dari Yacht itu Hanna? Lalu kenapa malah dirinya yang kini berbaring di ranjang rumah sakit, lengkap dengan pakaian ala pasein. Bukan hanya itu, perempuan yang kini bergerak mendekatinya, dengan tangan yang terus saling genggam, terlihat baik-baik saja. Apa ini ilusi?

Silenced 1&2[M] Where stories live. Discover now