25. Unconditional

Start from the beginning
                                    

"Raines Corp. sudah mengancam orang kantor dengan kepala tengkorak manusia. Nyawa Jungkook dua kali jauh lebih rentan terkena bahaya dibanding sebelumnya."

Lisa melirik Jungkook kembali. Siapa sangka keadaan akan makin memburuk?

Gadis itu mengeluarkan ponsel khusus untuk pekerjaan. Ia mengetik dan mengirimkan pesan pada seseorang. Tangannya kembali mengenggam tangan Jungkook setelahnya.

"Aku sudah menghubungi Taehyung dan Jimin agar datang ke sini. Aku juga sudah mengabari nona Cha agar bergabung dengan rapat kali ini menggunakan video call. Yang aku butuhkan hanyalah laptop." Lisa menjelaskan rencananya pada Song-Ook.

"Anggap masalah laptop sudah selesai," balas Song-Ook.

<...>

(Manoban's Mansion, Miami)

Ae-Young sudah pulang dari Makau dan siap untuk melapor pada Edward agar mendapat tugas selanjutnya.

"Kerja bagus, nona Cha!" puji Edward.

"Terima kasih, tuan," jawab Ae-Young.

"Lisa baru saja menelponku, katanya ia merencanakan rapat. Kau bisa menghadirinya lewat video call,"

"Baik, tuan."

Ae-Young beranjak dari kantor Edward. Ia pun meminta supir untuk mengantarnya ke Goldburst. Mau sejauh apa Lisa pergi, rumah itu tetap harus ada yang mengawasi.

Begitu turun dari mobil, Ae-Young bergerak cepat untuk masuk ke kantor di mansion itu.

"Kalian pastikan jangan ada yang masuk ke dalam kantor kecuali mereka dipanggil," perintah Ae-Young pada para penjaga pintu.

"Siap, nona Cha," jawab kedua penjaga pintu itu.

Setelah menutup pintu kantor, Ae-Young cepat-cepat menyalakan komputer dan memakai headset agar pembicaraan dalam video call nanti tidak terdengar sampai luar ruangan.

Aplikasi untuk video call pun bukan aplikasi biasa. Namun, aplikasi khusus yang dipakai oleh para member dalam lingkaran kepercayaan Jungkook untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Aplikasi ini pun hanya beberapa yang memiliki, seperti Song-Ook, Lisa, Ae-Young, Jimin, Taehyung, Jin, dan juga Rose serta Jisoo sebagai member baru.

Lingkaran ini pun hanya direkrut Jungkook karena terpercaya dan memiliki ide-ide yang berguna untuk keberlangsungan usaha masing-masing.

Video call pun dimulai. Di layar lawan, terdapat Lisa, Song-Ook, Jimin, Rose dan Taehyung yang muncul di kamera.

"Selamat datang, nona Cha," sambut Lisa secara formal.

"Terima kasih sudah mengundangku ke rapat ini," jawab Ae-Young.

"Baiklah, kita mulai rapatnya. Tadi Lisa mengabari bahwa tuan Oh mendengar berita dari anak buahnya bahwa keluarga Raines, spesifikasi Ashton Raines, mengirim kepala tengkorak manusia ke kantot Jeon Corp.," buka Jimin.

"Betul! Sekarang kepala tengkorak itu sudah diamankan di kantor pribadi Jungkook," tambah Song-Ook.

"Bagaimana dengan tuan Min-Jun? Dia sudah tahu soal hal ini?" tanya Taehyung pada Song-Ook.

"Beliau sudah tahu, tetapi ia menyerahkan tanggung jawab soal ini sepenuhnya pada Jungkook,"

"That bastard!" umpat Jimin.

"Kemungkinan bahwa Raines Corp. melakukan ini atas dasar permintaan persetujuan juga bisa menjadi kemungkinan, bukan?" tanggap Ae-Young.

"Benar, nona Cha. Apakah ini berhubungan dengan kontrak penjualan kokain yang diperpanjang oleh shadow man pada Jeon Corp. dan pemutusan kontrak gading gajah dengan Raines Corp.?" tanya Lisa pada ketiga pria yang berdiri di belakangnya.

"Shadow man memang punya cara mainnya sendiri. Dia akan memutus dan memperpanjang kontrak para mafia yang mau berjualan di lapak gelapnya semudah itu," jawab Taehyung.

"Nah! Kalau begitu mungkin saja Ashton Raines menginginkan kontraknya kembali. Bisa saja ia ingin tanda tangan dukungan, hitam di atas putih, dari Jungkook agar ia kembali mendapatkan aksesnya. Sama seperti alkohol, jika harga semakin naik dengan peminat yang banyak, maka lapak akan memperpanjang kontrak sekaligus memberi kuasa pada sang pemilik perusahaan yang diperpanjang kontraknya," jelas Ae-Young.

"Dengan dukungan yang diberikan Jungkook, Ashton akan masuk ke dalam lapak shadow man dengan mudah," tambah Song-Ook.

"Ashton sudah kehilangan akalnya. Dia pikir Jungkook akan memberikan dukungannya semudah itu," ejek Taehyung, menertawakan Ashton.

"Kita harus melindungi Jungkook, bagaimanapun caranya. Kemungkinan besar, Ashton akan menyerang karena Jungkook yang tidak mau memberikan dukungannya," simpul Jimin.

"Aliansi yang ia kumpulkan juga kemungkinan besar adalah musuh-musuh Jungkook," Lisa melipat tangannya, menghembuskan napas cemas.

"Jadi... kita mau melakukan apa?" tanya Taehyung.

Seluruhnya terdiam, termasuk Ae-Young. Memikirkan kondisi Jungkook yang sekarang, tidak mungkin Lisa maupun Song-Ook meninggalkan sisinya. Terlebih nyawanya sedang dalam bahaya.

"Kita harus mengintimidasi Ashton," jawab Lisa.

Seluruh pandangan tertuju pada gadis berponi itu. Ia mengeluarkan ponselnya dan menyalakan speaker phone agar seluruhnya bisa mendengar obrolannya dengan lawan bicara.

"Halo? Lisa? Ada apa?"

"Jisoo eonnie, aku butuh bantuanmu."

"Bantuan apa?"

"Mengintimidasi seseorang."

Lisa tahu, kakaknya yang satu itu pasti tersenyum senang bercampur licik sekarang.

"Who am i intimidating today?"

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now