-tiga puluh enam-

10.1K 815 162
                                    







=Selamat Membaca=

**************************








"Kaka, ini beli sepatu nya dimana?" Tanya Gracia sambil memakai sepatu sebelah kanan. "Cakep banget, kaya yang beli" lanjutnya membuat shani memutar bola matanya.

Gracia beralih memakai sepatu sebelah kirinya, senyum nya mengembang sempurna. Hingga deretan gigi putih nya terlihat jelas. "kaka!!" Teriak Gracia tiba-tiba membuat shani langsung menoleh.

"Apasih?" Tanya shani sedikit kaget "deket pun masih teriak" omel shani.

"Sepatunya jadi cakep banget kalo aku yang pake" ucap nya lalu terkekeh, sementara Shani hanya mendengus.

"Serah kamu lah gee" kalimat shani mengandung kekesalan yang hakiki.

Gracia berjalan ke arah shani, dengan sengaja menangkup kedua pipi shani dengan kedua tangan nya. Menarik nya mendekat ke wajahnya "makasih ya pacar gege yang cantik"

Cup

Gracia mendaratkan sebuah ciuman di bibir shani, tak lama memang, namun cukup membuat shani membeku di tempatnya.

"Dah ah, mau pamer sama bunda" ucap Gracia santai lalu berbalik, berjalan keluar dari kamar meninggalkan shani yang masih diam di tempatnya.

"Seenaknya bikin jantung orang rusuh" batin shani

_

"Bundaa!!!" Teriak Gracia

"Bundaaa ooohh bunda"

"Bunda Dimanakah dirimu??"

"Astaga! Apaan sih?" Omel naomi dari arah dapur  "Tereak mulu kaya tukang paket"

"Bunda diem dulu, gege mau pamer" ucap Gracia sombong, sambil berpose ala-ala model di hadapan Naomi. Namun Naomi  malah menatap bingung pada anaknya yang kini menggerakkan tubuh nya ke kiri kekanan, sesekali menghentakan kaki nya.
"Apa ada yang berbeda dari anak bunda yang makin hari makin cantik ini?" Tanya Gracia namun langsung  membuat naomi menggeleng.

"Gitu-gitu aja" jawab naomi santai "apa nya yang beda?" Tanya nya sambil melipat tangan nya di depan dada.

"Diliat-liat dulu yang bener, dari atas sampe bawah" ucap Gracia lagi sambil menghentakan sebelah kaki nya ke lantai. Bermaksud memberikan kode pada naomi. "Gak usah buru-buru, perhatikan dengan baik calon dokter di depan bunda ini" kalimat gracia lagi-lagi mengandung unsur kepercayaan diri yang sangat tinggi.

Naomi mengikuti apa yang gracia perintahkan, meneliti tubuh gracia dari atas, ke bawah lalu kembali ke atas. Naomi menyimpan telunjuknya di dagu, mencoba mencari apa yang berbeda dari bocah yang masih betah menunjukkan cengiran nya itu.

"Gak ada yang aneh ah" ucap naomi membuat Gracia mendengus. "Gitu-gitu aja"

"Ish!!! Si bunda" kesal Gracia lalu berkacak pinggang "liat nih sepatu baru, dibeliin pacar gege" ucap nya kesal namun masih menunjukkan sepatunya dengan bangga.

Naomi terkekeh "ohh sepatu itu, bunda udah liat semalam" ucap naomi santai "tapi kalo dipake sama kamu mahal nya jadi gak keliatan" ledek naomi membuat Gracia kesal setengah mati.

"Astaga bunda!! Ini malah makin mahal kalo gege yang pake"

"Enggak, be aja. Dah lah gapenting, bunda mau ke dapur mau masak makan siang.  bhay" ucap Naomi lalu berlalu ke dapur, meninggalkan Gracia yang kini mencak-mencak di tempatnya.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Where stories live. Discover now