~ Lima Puluh Satu ~

7.6K 655 59
                                    



Haii semua..... apa kabar ?

Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada kalian semua yang masih ada sejak awal aku menulis, hingga detik ini. Aku masih inget banget akun-akun kalian yang selalu setia bersama ku, kecuali yang ganti ya hehe. Ingin sekali aku tag akun kalian satu-satu, namun rasanya aku tak akan mampu. untuk beberapa komentar, sapaan dan DM yang mungkin belum sempat aku balas, aku minta maaf. Karena notifikasi yang masuk berbarengan membuat komentar nya ketimpa terus.

Makasih untuk yang sudah menyapa saat aku kembali, makasih karena masih mengingatku, masih menantikan cerita gak jelas aku, Makasih banyak.
kalian terbaik :)

Untuk para pembaca baru, semoga betah di lapak manapun yang kalian suka. tetap bijak menanggapi segala sesuatu nya. Fiksi ya tetap fiksi, jangan di anggap serius dan di bawa ke real life kita semua.

Aku berusaha untuk menyelesaikan satu persatu PR cerita yang belum selesai di tengah kesibukan yang di jalani saat ini. Doakan semoga kita semua sehat selalu dan bahagia selalu.

Semoga kalian tetap mendukung semua karya ku.
Terimaksih

Salam Hangat langsung dari
Minraa (Tanpa perantara)











= Selamat Membaca =










"Saya Veranda, saya kesini mencari Naomi"

Yona mendekat, menatap lekat seseorang yang sudah ia antisipasi kedatangan nya. Naomi sudah bercerita tentang apa yang terjadi dengan diri nya dan wanita di hadapan nya ini.

"Sekarang butik ini milik saya, karena pemilik lama yaitu bu Naomi sudah menjual nya kepada saya" jelas Yona membuat Ve menaikkan sebelah alis nya.

"Anda tau bu Naomi sekarang berada di mana?" Tanya Veranda penuh harap

"Bukan urusan saya, karena urusan kami hanya sebatas bisnis" jawab Yona

"Baik, kalo begitu saya permisi"

Veranda berlalu meninggalkan butik, dengan banyak pertanyaan yang muncul di benak nya. Hati kecil nya berkata, bahwa apa yang di ucap kan wanita tadi, tidak benar. Namun Veranda juga tidak bisa memaksakan kehendaknya.

Sementara itu Yona kini mengumpulkan seluruh karyawan butik.

"Untuk semua nya, Jika ada yang bertanya tentang bu Naomi, jawab saja tidak tahu. Dan katakan juga bahwa pemilik baru butik ini adalah saya. Terimakasih"

Semua mengangguk paham, membuat Yona tersenyum, lalu kembali ke ruangan Naomi.

__

Hari yang di tunggu-tunggu akhir nya tiba. Hari pernikahan Desy dan Michelle yang di selenggarakan di sebuah Negara yang sudah mereka siapkan beberapa minggu lamanya.

Kedua nya sedang bersiap di ruangan khusus, sementara Shani dan Gracia berada di ruangan yang berbeda.

"Sayang" panggil Gracia. Gadis itu kukuh ingin memanggil Shani dengan sebutan sayang bukan lagi kakak, karena dia sudah dewasa katanya. Sementara Shani senang-senang saja dengan panggilan Gracia itu.

"Apa hmm?" Tanya Shani yang baru selesai merias wajah nya.

"Kades sama Kamis yang nikah, kok aku yang deg-degan ya" ucap Gracia membuat Shani terkekeh.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Où les histoires vivent. Découvrez maintenant