-tiga puluh-

9.8K 862 37
                                    



=Selamat Membaca=

************************





Shani dan Gracia tiba di rumah shani, karena papi dan mami nya ingin makan malam bersama Gracia. Akhirnya shani menyeret bocah ini sepulang sekolah ke rumah shani. Bahkan gracia sampai lupa jika teman-teman nya mau kerumah ambil oleh-oleh.

"Tumben diem aja?" Tanya shani datar. Shani duduk di pinggir kasur nya sementara gracia duduk di sofa.

Helaan nafas kasar lolos dari bibir gracia, membuat shani menaikkan sebelah alisnya.

"Ada masalah?" Tanya shani yang kini berjalan ke arah lemari baju nya, lalu mengeluarkan baju untuk ia kenakan. Sementara gracia sudah ganti baju di rumah nya.

"Aku selesai ganti, kamu udah harus bisa ngomong" ucap shani lalu berlalu ke kamar mandi. Meninggalkan gracia yang kini menaikkan kedua kakinya. Gracia memeluk kedua kakinya sambil menyimpan dagu di atas lututnya.

"Ck! Gapeka" cibir gracia "galak nya kumat" gumam nya.

Shani keluar dari kamar mandi dengan kondisi yang segar karena sudah cuci muka. Pandangan shani beralih pada bocah yang sedang memeluk kedua kaki nya lalu menggoyangkan nya ke kiri ke kanan.

Shani duduk di samping gracia. Sambil melipat tangan nya di dada.
"Udah bisa ngomong?" Tanya shani sementara gracia hanya diam sambil melipat bibir nya ke bawah.

Shani menghembuskan nafas kasar sebelum
menarik tubuh mungil kekasih nya kepelukan shani. Membuat gracia langsung melingkarkan kedua tangan nya di pinggang ramping shani.

Shani mengusap kepala gracia sekilas sebelum menanyakan penyebab kekasih nya murung siang ini.

"ada masalah?" Tanya shani sambil tetap mengelus kepala gracia. Membuat gracia mengulum senyum nya. Tentunya shani sambil berdoa dalam hati semoga gak ditinggal tidur lagi.

"Aku mau nanya" ucap gracia membuat shani melepas pelukan nya. Gracia mengubah posisinya menjadi bersila di hadapan shani. Sementara kedua tangan nya di genggam oleh shani.

Pandangan kedua nya bertemu, gracia menatap shani penuh ragu. Shani membalas tatapan gracia penuh tanya. 

"Nanya apa sayang?" Suara shani melembut menyapu indra pendengaran gracia, Membuat hati gracia menghangat seketika. Shani beralih merapikan poni gracia, sekaligus menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga gracia, membuat gracia mengulum senyum nya.

"Cerita sama aku"
Ucap nya lagi membuat gracia diam untuk sejenak. Gracia memilah dan memilih pertanyan mana dulu yang akan dia tanyakan. Apakah mengenai tante girang tadi pagi seperti kata angel, atau mengenai kebutuhan biologis seperti kata aya. Karena seingat gracia, anin hanya bertanya masalah oleh-oleh. Gapenting juga kayanya.

"Mmm..mm gimana ya ngomong nya" ucap gracia membuat shani terkekeh karena jarang sekali bocah nya ini salah tingkah lucu begini.

"Kamu kalo gak ngomong, aku suruh ngobrol sama Cassey mau"? Ucap shani
membuat gracia menggeleng kuat. Karena tidak ingin lagi disuruh ngobrol dengan anak anjing milik shani.

"Ish!! Jahat betul, nanti aku jadi anjing beneran. Tau rasa!" Ucap gracia yang mengundang tawa shani.

"Ya siapa suruh gak ngomong"

"Tadi pagi aku di labrak tante girang " ucap gracia membuat shani menaikkan sebelah alisnya "katanya dia yang mau di jodohin sama kaka" lanjutnya, sementara shani hanya diam.

"Bener apa enggak? Jawab aku kakak" Ucap gracia dengan nada sedikit lirih, sambil menundukkan kepalanya. Ni anak so drama banget.

"Tante girang?" Shani berfikir sebentar "siapa sih?" Tanya shani lagi. Karena jujur dari sekian banyak keluarga shani tidak ada tante nya yang memiliki sebutan seperti itu.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Where stories live. Discover now