-dua puluh delapan-

9.6K 889 146
                                    






= Selamat Membaca =

*********************












Desy turun dari taksi di depan Kantor Shani. Desy kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Ingin nya sih langsung pulang, tapi berhubung desy adalah karyawan teladan dan gak mungkin pulang begitu saja saat jam kantor belum selesai.

Gak percaya kan kalian sama alasan desy ? Sama!

Alasan Desy kembali ke kantor adalah karena Siska menghubungi nya tadi, dan memberi tahu bahwa Michelle sudah nangkring di kantor, ingin mengajak shani makan siang, karena ajakan sarapan tadi pagi di tolak shani.

Akhirnya dengan seluruh perasaan ikhlas nya desy kembali ke kantor, lumayan kan abis kesel karena ditinggal shani, malah ketemu Michelle yang.. ekhem. !!

Desy berjalan dengan anggun di koridor kantor, jangan lupakan Fakta bahwa desy adalah tangan kanan shani, semua kewibawaan nya harus selalu ia tunjukkan di depan semua karyawan nya.

Sesekali desy membalas sapaan para karyawan yang menyapa nya. Tentunya dengan senyuman tipis saja. Tatapan desy jatuh pada gadis yang sedang memegang Hp nya sambil mengarahkan kamera ke wajahnya. Selfi paling.

"Siang Nona Christo" sapa desy membuat Michelle langsung menoleh.

"Mana shani?" Tanya nya to the point

"Mari ikut saya " ucap desy membuat michelle langsung bangkit dan mengikutinya.

Desy mempersilahkan michelle masuk ke ruangan nya, menutup pintu lalu mengunci nya tanpa sepengetahuan michelle. Tak lupa menyimpan kunci nya di saku.

"Gue mau makan siang sama shani" ucap nya lalu duduk di sofa, sambil melipat tangan di dada.

"Miss shani sibuk, temani saya makan siang saja" ucap desy santai sambil membuka aplikasi ojek online nya, memesan beberapa makanan.

"Gue mau nya sama shani" kesal michelle yang kini berdiri ke arah desy yang sejak tadi duduk di kursi kebesarannya. Michele menatap desy dengan tatapan tajam "gue gak mau makan sama loe" ucap nya "gue mau shani"

Desy tersenyum tenang "ini ruangan saya, ikuti aturan saya, ikuti mau saya dan saya mau kamu makan siang sama saya. Faham Nona Christo?" Ucap desy membuat Michelle mendengus lalu berjalan ke arah pintu.

"Kenapa loe kunci sih?" Kesal michelle karena tidak bisa membuka pintu.

"Ruangan saya, pintu saya, suka-suka saya"

"GUE MAU KELUAR!!!" teriak nya "atau loe mau gue teriak lebih kencang lagi biar semua tau loe culik gue"? Ancam nya membuat desy terkekeh.

"Teriak sampe tenggorokan kamu putus juga percuma, gak akan ada yang dengar" ucap desy santai lalu mulai mengetik sesuatu di keyboardnya.

"Loe ngeselin tau gak"

"Mending duduk yang anteng, tunggu makanan dateng"

Michelle seolah tidak kehabisa ide, "gue bakal telpon papa, dan ngadu kalo loe culik gue disini"

Desy terkekeh cukup keras "jangan lupa jika Nona berada di Lingkungan Natio Grup, saya bisa melakukan hal lebih gila dibanding yang nona akan lakukan"

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Where stories live. Discover now