-sebelas-

9.6K 937 27
                                    





= Selamat Membaca =

*************************






Gracia menatap pantulan dirinya di cermin, menatap kagum pada dirinya sendiri yang kini memakai gaun yang sangat cantik, yang di berikan shani melalui desy tadi siang.
Gaun berwarna ungu muda itu terlihat sangat pas di tubuh gracia.

"Cantik banget anaknya naomi" gumam nya sambil terkekeh.

Gracia tak bisa menyembunyikan senyum nya, saat mengingat kembali  sebuah tulisan yang berada di atas gaun dalam kotak yang tadi di buka nya.

"Jam 19.00, jangan telat!!"

S.Indira

Gracia terkekeh, bisa2 nya tante-tante galak itu mengancam nya lewat secarik kertas, padahal gracia lebih suka shani menelponya langsung lalu mengancam nya dengan nada yang lucu?? Eh sejak kapan ancaman shani malah terdengar lucu di telinga gracia?.

Gracia menggeleng pelan sambil terkekeh membayangkan bagaimana ekspresi shani saat mengancamnya.

Tok.. tok..

Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunan gracia.
"Cantik banget" puji naomi yang kini berdiri disamping gracia, mengecup dengan lembut pipi kiri gracia.
"Anak siapa sih??" Lanjut naomi

"Anak bunda lah, ya masa anakonda haha " canda gracia

Naomi tertawa.. lalu menggenggam lembut tangan gracia, menuntunya untuk duduk di kasur gracia.

Naomi menatap lembut anak sematawayang nya ini "udah besar yaa anak bunda" ucap naomi sambil merapikan poni gracia.

"Ini baju dari shani??" Tanya naomi yang sebenarnya sudah tau jika baju itu pasti pemberian shani. Gracia hanya mengagguk antusias.

Naomi tersenyum lembut lalu mengelus pipi gracia "Idaman banget ya shani, mau atuh bunda jadi pacar shani juga" naomi terkekeh ketika mendapat respon cemberut dari gracia.

"Apaan idaman, dia itu tukang ngatur, tukang maksa, suka nyuruh2" ucap gracia mengeluarkan unek-unek nya.

"Masa sih?? Kamu nya aja itu mah yang susah di atur "

"Tolong ya bunda, jangan mau diajak berkoalisi sama shani"

"Sama siapa??"

"Sama Kak shani hehe peace" gracia menunjukkan simbol peace dengan jari nya.

Naomi menggeleng melihat kelakuan gracia.

"Shani tadi izin sama bunda, mau ajak kamu ke acara ulang taun temen kamu ya??"
Tanya naomi. Gracia hanya terdiam, gracia bahkan lupa bahwa dia di undang ke acara Chika mantannya, lalu dari mana shani tau? Apa sebenarnya percakapan dia dan chika di dengar shani saat itu? Setau Gracia, di catatan yang dia temukan di atas gaun, dia hanya di suruh untuk tidak telat.

Gracia mengangguk lemah "Iyaa bunda" ucap gracia tapi dia juga tidak yakin. Gracia malah merasa bingung dengan tatapan naomi yang terlihat sendu tidak seperti biasanya "bunda kenapa ??" Tanya gracia pelan.

Naomi menggeleng "gapapa" jawab nya dengan senyuman sendu "Kamu sayang sama shani??" Tanya naomi dengan serius.

Demi apapun gracia tidak tau harus menjawab apa, tapi melihat tatapan naomi dan sikap naomi yang memang antusias ketika membicarakan shani, ada rasa tidak rela jika gracia berkata tidak.

"Iyaa bunda, gre sayang kak shani" putus gracia

"Anak bunda udah pinter aja cinta-cintaan nya"

"Apasih bunda"

"Bunda yakin kalo shani bisa jagain kamu dengan baik, suatu saat nanti kalo shani melakukan sesuatu demi kebaikan kamu, nurut sama shani yaa, jangan ngeyel"

"Maksud bunda??"

Naomi menggeleng pelan lalu naomi tersenyum lembut, setitik air mata keluar dari sudut mata naomi "bunda gak nyangka anak bunda yang bandel ini udah besar, cantik, ya walaupun bandel nya masih sih sampe sekarang" ucap naomi terkekeh, mengalihkan pertanyaan gracia tadi.

"Bunda masih ingat saat dulu setiap kamu ingusan maunya di lap pake baju bunda, gak mau pake tissue atau yang lainnya"

"Bundaaa.." rengek gracia, ada perasaan tak enak menelusup ke hati gracia melihat naomi saat ini.

Tangan naomi bergerak merapikan poni gracia "Kamu tau kan bunda sayang banget sama kamu??" Gracia mengangguk antusias.

"Kamu tau kan kalo bunda akan lakuin apapun untuk kebahagiaan kamu??" Lagi-lagi gracia mengangguk.

Kali ini air mata naomi lolos mengalir turun menyusuri pipinya, tapi naomi berusaha tetap mempertahankan senyuman nya.

"Bunda kenapa nangis??" Tanya gracia panik, lalu menangkup pipi naomi dan mengusap lembut air mata di pipi naomi "cerita sama gre bunda kenapa?? Ada yang nyakitin bunda?? Atau gre udah keterlaluan ? Gre bandel banget? Gre minta maaf" Air mata Gracia hampir saja lolos, tapi gracia masih berusaha menahannya

Naomi memeluk erat gracia, lalu menggeleng pelan "kamu gak salah apa2 sayang, bunda cuma terlalu bahagia aja, liat anak bunda udah besar, udah punya pacar, bentar lagi dilamar orang" naomi terkekeh sambil mengusap lembut punggung gracia. Air mata nya semakin mengalir yang langsung ia hapus dengan kasar.

"Masih lama bunda, gre masih kecil" rengek gracia.

Naomi melepas pelukannya, menatap dalam  kedalam mata anak satu2 nya ini "akan tiba saatnya nanti kamu di bawa sama pendamping hidup kamu, bunda yakin dia bisa menggantikan peran bunda untuk menjaga kamu dengan baik, bahkan lebih baik dari bunda"

Air mata gracia lolos, dirinya terisak membayangkan bagaimana jika suatu saat dia jauh dari bunda nya "gree gamau bunda, gre mau sama bunda aja hikssss"

"Heeyy.. jangan nangis, cantik nya ilang ini, anak bunda kok cengeng??"

"Gre mau sama bunda aja hiksss, gre gamau jauh dari bunda"

"Bunda akan selalu deket kamu sayang" ucap naomi sambil mencium kening gracia

"Janji sama gre bunda bakal sama gre terus, nanti biar gre bilang sama shani, kemanapun dia mau bawa gre pergi, yang penting bunda harus ikut" ucap gracia yang sepertinya tidak menyadari kalimat yang dia ucapkan, menyebut nama shani yang seolah memang akan membawa gracia pergi jauh dr naomi.

"Bunda janji sayang"

"Gre sayang bunda hikss" gre masih terisak 

"Bunda juga sayang kamu, sayang banget "

Naomi kembali memeluk gracia cukup lama, lalu melepasnya, kini naomi mengusap air mata gracia "tuh kan matanya jadi sembab gini, cantik nya berkurang loh"

"Bundaa sih, kaya mau ninggalin gre besok aja "

Naomi terdiam sebelum kembali menguasai dirinya "udah sana pake bedak dikit, biar gak kucel. Jangan lama2 nanti shani keburu dateng"  ucap naomi

"Iyaaa bunda"

Gracia menatap kepergian naomi, ada rasa yang sulit diartikan dari tatapan naomi, gracia segera menepis hal2 aneh yang muncul di kepala nya.

"Bunda kenapa sih?" Batin gracia 

= Tbc =

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Where stories live. Discover now