-dua puluh dua-

10.9K 923 50
                                    


= Selamat Membaca =

**************************










Seorang gadis cantik berjalan dengan tergesa menuju suatu tempat, dengan menenteng tas warna hitamnya gadis itu mempercepat langkahnya menuju ke lantai tiga, dimana tujuannya berada.
setelah sampai di tujuannya, gadis itu mengedarkan pandangannya, berhenti di suatu titik yaitu pojok ruangan. ttapan datar nya setia menemani sepanjang langkah nya menuju satu meja yang diisi dua insan manusia beda usia.

"heh! enak banget lu makan disini sementara gue kerja sampe malem" omelnya pada desy membuat desy menahan tawa nya.

"duduk dulu bos, baru ngomel"ucap desy

shani duduk di samping gracia, tatapan nya langsung beralih pada bocah yang kini sedang memakan eskrim rasa coklat kesukaanya. "baru juga sembuh, udah pecicilan!" omelnya membuat gracia terkesiap sambil mengemut sendoknya.

"kakak, lihat deh ini namanya Cani, lucu kan kaya kaka"

blusshhh

wajah shani memerah seketika, shani langsung membuang pandangan nya ke segala arah, membuat desy terbahak di tempatnya.

"haha muka nya merah anjir, cuma gitu doang padahal" ledeknya membuat shani menatap tajam

"muka gue merah karena lari-lari dari bawah, bukan karena malu"

"lah siapa nyang bilang malu?"

shani terkesiap, lagi-lagi ia merasa salah tingkah.

"diem loe!" bentak nya membuat desy diam seketika sementara gracia anteng makan eskrim nya.

"aaa kak"

shani menoleh ketika mendengar suara gracia, bocah itu menyodorkan sesendok eskrim ke depan mulut shani, membuat shani semakin salah tingkah.

"ayo buka mulutnya, nanti mencair" rengeknya membuat shani kesulitan menelan salivanya.

Dengan perlahan shani membuka mulutnya, menyuap sesendok eskrim yang di suapi oleh gracia. shani mengulum senyum tipisnya ketika rasa eskrim itu mendominasi mulutnya, otak nya merespon cepat tatkala rasa manis menyebar melalui kerongkongan nya "kenapa enak banget rasa eskrim nya?" batinnya.

"enak kan eskrimnya? disuapin siapa dulu dong" ledek desy yang kini membuat shani menatap nya tajam kembali.

"gree, loe balik ama shani ya. gue masih sayang nyawa kalo lama-lama disini" ucapnya membuat gracia terkekeh "hehe bos duluan yak, makasih "

"Heh!! enak aja main pergi" ucap shani saat desy sudah berdiri
"kartu kredit gue balikin"

Desy mengusap pelipis nya "hehe bentaran elah. ini mau diambil"
desy lalu merogoh tas nya, mengeluarkan kartu kredit milik shani lalu menyimpan nya di meja depan shani.
"nih bos, bye" ucapnya lalu kabur dari hadapan shani.

"eskrim nya mau lagi?" tanya gracia yang siapa sangka memnuat shani mengangguk lucu.

"mau disuapin apa makan sendiri?" goda gracia sambil menaik turunkan alisnya

shani mendengus melihat senyum tengil gracia "sendiri aja " ucapnya lalu menarik eskrim milik gracia dan memakannya. keningnya berkerut ketika merasakan eskrim yang ia makan barusan "kok rasanya beda ya?" batin shani

"Mau kemana abis ini??" Tanya shani

"Nemenin kaka makan aja, pasti kaka belum makan" 

Shani lagi-lagi terhipnotis oleh senyum bocah di samping nya, shani merasa sedikit heran dengan apa yang terjadi pada gadis kecil ini. Shani merasa bahwa sikap nya hari ini sangat manis?

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Where stories live. Discover now