Sifat Langit akhir-akhir ini juga berubah, sejak pagi terus saja mengikuti Nayla. Saat Nayla dihukum pun dia juga ikut berdiri disamping nya sampai jam sekolah selesai. Memang tidak ada yang dibicarakan, namun pertanyaannya mengapa Langit melakukannya?

Nayla masih menunggu angkot didepan gerbang sekolahnya, sudah tidak terlalu ramai karena Nayla harus mencatat ketertinggalan pelajaran tadi dikelas. Tadi dia diajak pulang bersama Rey, namun dia menolak. Sedangkan Kaka, laki-laki itu tidak terlihat batang hidungnya sejak istirahat tadi.

Suara motor terdengar dari arah belakang, Nayla menoleh lalu sedikit menggeser letaknya berdiri sambil menatap seseorang yang berada dibalik helm berwarna merah cerah nya itu.

Mengapa Langit tidak menyapanya? Pertanyaan itu muncul menyelinap masuk ke area pemikiran Nayla. Langit yang selalu menegur sapa dengan nya bahkan tak segan membuntutinya, mengapa sekarang seperti dia tidak terlihat? Padahal Nayla berdiri disamping nya tepat sekarang. Nayla masih menatap Langit yang semakin lama semakin menjauh dan tidak lagi terlihat tas yang berada dipunggungnya itu.

***

Nayla menggelengkan kepalanya pelan, dihempasnya tubuh ke kasur sambil memejamkan mata. Melepas beban yang suka menghampirinya. Dia terlelap tidak lama setelah berbaring.

Nayla bergerak tidak nyaman dalam tidurnya.

"Jangan main jauh-jauh Nak"

"Iya bunda"

Anak kecil yang kira-kira berumur kisaran 8 tahun itu, sangat suka bermain disini, banyak teman. Iya sih, dia punya kakak, tapi kakaknya kan laki-laki jadi ga bisa diajak main boneka barbie.

Dia terus tersenyum mengingat bundanya baik sekali dengan nya, memperbolehkannya main keluar rumah. Karena ayahnya selalu melarangnya bermain diluar rumah, banyak penculik katanya.

Anak perempuan dengan bertatanan rambut kepang itu paling suka bermain boneka bersama Ririn teman satu kompleksnya. Hari ini adalah hari ulang tahun nya makanya bunda memperbolehkannya bermain diluar. Spesial day katanya.

Anak yang tengah asik bermain bersama Ririn itu, terus saja tersenyum riang. Menatap kado spesial pemberian bundanya. Gelang dengan bertuliskan nama nya, Nayla Nacaella Putri.

Tiba-tiba saja retinanya menangkap sebuah Boneka besar yang bisa bergerak. Tangannya melambai seolah menyuruh dirinya untuk mendekat. Dengan langkah cepat dia meninggalkan Ririn dan berjalan mendekat kearah boneka beruang berwarna coklat itu.

Boneka itu memberikan setangkai bunga mawar yang indah, sangat cantik. Dia langsung saja menerimanya, lalu tangannya langsung saja tertusuk duri dari tangkai mawar itu. Boneka beruang akhirnya membawanya pergi sambil bilang bahwa tangannya akan diobati.

"Ayla" sapa seorang laki-laki dewasa yang biasa dia panggil dengan sebutan 'om'

"Hai om"

"Ayla mau kemana hm?" tanya om Lucky sambil melirik boneka beruang yang berada disisi Nayla.

"Katanya om Beruang mau mengobati Ayla om" serunya.

"Sama om Lucky aja ya" pinta nya sambil menatap wajah lucu Ayla. Wajah Ayla yang imut sering sekali membuat tetangga pada gemas melihat nya.

Anak perempuannya itu terdiam sesaat memikirkan keadaan, tiba-tiba saja boneka itu menggendong nya seperti membawa sekarung beras dipundaknya. Dia langsung menjerit histeris saat terasa langkah kaki orang dibalik boneka itu semakin cepat.

"Bunda"

"Bunda"

"Bunda Ayla takut" cicit nya pelan.

"Berhenti!" teriak om Lucky pada orang yang memakai kostum boneka itu. Bukannya berhenti, langkahnya justru semakin cepat.

"Bunda Ayla takut hiks hiks hiks" tangis nya semakin deras mengingat bundanya yang tadi baru saja memperbolehkannya main.

"Bunda"

"BUNDA" teriak Nayla sambil terengah-engah, dia langsung saja duduk dari tidurnya. Mimpinya benar-benar buruk, Nayla tidak tau siapa anak perempuannya yang ia dimimpikan. Tangannya bergerak mengelap keringat yang datang, suhu kamar mendadak panas. Padahal AC masih dalam mode on.

Mimpi ini seperti nyata bagi Nayla. Lalu dia kembali berpikir, mengapa anak perempuan itu memiliki nama 'Ayla'? Sama seperti dirinya sebelum dia mengubah panggilannya. Dia hanya tidak ingin jadi Ayla yang dulu, sering diejek, dipermalukan, dimainkan, semua tentang nya dulu tidak ada yang baik jadi dia putuskan mengganti nama panggilannya.

Nama Ayla banyak, ga cuma gue.

Tbc.

***

Purworejo♡,

Meet Again ; Ketika Kisah Belum Usai [End✓]Where stories live. Discover now