[Extra Part]

40 9 0
                                    

"Aku tetap sama dengan perempuan diluaran sana yang merasa senang saat hubungan kita, kamu publish"

~Nayla Nacaella Putri~

***

Nayla menatap sebal layar ponselnya saat dia baru menonton status WhatsApp temannya yang mengatakan kalau,

Kalau kamu tidak pernah masuk status WhatsApp pacar, mungkin karena kamu kurang cantik.

"Anjir" Gumam Nayla sembari berfikir. Langit bukan tipe orang yang suka membuat story memang, tapi mengapa caption yang baru saja dia baca membuatnya menaruh rasa sebal yang berlebih.

Dia cemburu pada teman-teman nya yang sering sekali dipamer kan oleh pacarnya. Nayla pikir, selama ini hanya dia yang suka mem-publik hubungan mereka. Apakah Langit malu memiliki pacar seperti dirinya? Nayla berdecak tidak suka mengingat hal itu.

Hingga jari jemarinya langsung saja mengotak atik pengaturan WhatsApp-nya untuk mengubah semuanya. Oke, anggap saja Nayla kekanak-kanakan. Memang, kali ini Nayla hanya ingin melakukan apa yang dia sukai.

Foto profil dia hapus, info status dia hapus hingga status terakhir dilihatnya juga ikut dihapus. Nayla harap Langit kali ini peka. Hubungan nya memang baik-baik saja selama ini. Hanya ada sedikit cek-cok tapi tetap baikan akhirnya.

Langit belum juga membalas pesan nya satu jam yang lalu. Mereka kini telah duduk dibangku kelas tiga SMA. Bahkan seantero sekolah tau betapa bucin akut nya Langit pada Nayla tiap hari nya. Seperti dunia hanya milik mereka berdua.

Bicara soal Deska, laki-laki yang kerap dipanggil Kaka itu sekarang sedang proses mendekati adek kelas bernama Reva. Revania Anggresti, siswi pindahan yang bisa dibilang sebelas dua belas dengan Nayla. Tapi Reva ini lebih dingin dari pada sahabatnya yang suka akting itu.

Reyhan, kakak kandungnya yang sekarang kembali satu kelas dengan Nayla. Laki-laki itu masih setia menjomblo hingga sekarang. Katanya jomblo lebih enak, tapi setiap hari kerjaannya merecoki Nayla dan Langit ketika mereka sedang berada dirumah Nayla. Reyhan memang se-usil itu.

Hingga suara getaran ponsel membuat nya mengalihkan atensinya. Dengan malas, Nayla mengangkat telepon dari sang pacar. Iya, Langit. Faeza Langit Dermantara yang saat ini sudah menjadi pacarnya. Tepat satu tahun yang lalu.

"Ay?" Panggilan itu masih sama. Masih terasa sama dihati Nayla. Nayla menyungging kan senyum nya tipis. Dia begitu suka bagaimana Langit memperlakukannya.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" Suara itu kembali menyela Nayla yang tadinya ingin menjawab sapaan hangat Langit. Nayla diam sejenak.

"Kamu kalau ada masalah, jangan koar-koar di status Ay" Nayla segera mengecek status terakhir yang ia buat. Dia ingat, status itu. Status dengan caption yang sama dengan yang ia temui tadi. Tapi satu hal yang tidak Langit ketahui, Nayla hanya mengirimkan status itu pada dirinya. Semua diprivasi, kecuali Langit.

"Ay, kamu dengar aku kan?" Helaan nafas terdengar dari seberang sana. Sedangkan Nayla, dia memilih untuk diam hingga suara Langit kembali menginstruksi dirinya.

"Kamu mau aku publish dimedia sosial aku?"

"Enggak"

"Kalau emang mau, bilang Ay. Aku engga masalah juga. Terus ini kenapa semua nya kamu kosongin? Foto profil, info sama terakhir dilihatnya?"

"Emang engga boleh?"

"Boleh. Hak kamu. Tapi aku tau kamu begitu pasti karena aku kan? Iya kan Ay?"

Meet Again ; Ketika Kisah Belum Usai [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang