Lagu yang berjudul Maafkan aku yang dipopulerkan oleh Tiara Andini itu mengalun indah dengan karakter Nayla yang menjiwai setiap lirik lagu ini. Bagi Nayla, lagu ini terlihat pas untuk menggambarkan suasana hatinya dulu, tidak tau kalau sekarang. Dia hanya ingin bercerita pada semua orang tentang perasaannya lewat lagu yang dibawakannya, meskipun ini cerita lama.

Manik matanya menangkap wajah seseorang yang dengan terang-terangan tengah menatapnya, Nayla langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. Dalam hati dia hanya tersenyum getir mengingat perjalanan cintanya dimasa lalu. Dia sebenarnya enggan membuka kembali ingatan tentang cerita nya dulu, namun dia hanya ingin laki-laki yang pernah dia sukai dulu mengetahui perasaannya. Meskipun telah berlalu.

Aku t'lah tau hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku 'tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Ternyata hati tak sanggup melupa

Bait terakhir dari lagu yang dibawakannya terdengar menjiwai, disambut tepukan tangan oleh semua penonton membuat hati Nayla terenyuh, bolehkah Nayla menangis saat ini? Lagi-lagi retinanya menangkap wajah seseorang yang tengah menatapnya sambil bertepuk tangan.

Nayla turun dari panggung lalu berjalan kearah Kaka yang sedang menatapnya sambil tersenyum senang. Tanpa ragu Kaka mengacungkan kedua ibu jarinya dihadapan Nayla.

"Apa gue bilang? Lo pasti bisa" ucapnya dengan penuh keyakinan. Lalu Nayla tersenyum senang bahkan karena refleknya dia berhamburan kepelukan sahabatnya. Kaka hanya diam dipeluk oleh Nayla, sejak dulu kalau sedang bahagia pasti Nayla refleks memeluk orang yang diyakininya.

"Makasih" ucapnya sambil melepas pelukan.

"Sebentar" ucap Kaka saat mendengar nada dering teleponnya, lalu menjauh dari Nayla untuk mengangkat panggilan telepon itu.

Tak butuh waktu lama, Kaka pun kembali dengan raut wajah khawatir nya, Nayla akan diam selama Kaka belum mau cerita dengannya. Lalu Kaka pamit untuk pergi sebentar yang diangguki oleh Nayla.

"Hati-hati" ucap Nayla saat Kaka mulai terlihat menjauh dari pandangannya.

"Suara lo bagus" seketika Nayla menoleh,

"Makasih" ucapnya pada Langit, entah Nayla yang perasaan atau bagaimana, Langit terlihat menyedihkan. Bagaimana tidak? Wajah nya yang kurang bersemangat dan suaranya yang terdengar lesu, membuat Nayla memikirkan hal itu.

"Makan-makan kuy" dari arah belakang Rey muncul dengan cengiran khas yang selalu ditunjukannya. Nayla menggeleng menolak, karena saat ini jujur saja dirinya sedang tidak memiliki banyak uang. Karena mulai saat detik dimana dia tau bahwa dia hanya anak pungut, dia berjanji tidak akan menyusahkan kedua orang tuanya dan tidak akan menghamburkan uang untuk urusan yang menurutnya tidak penting.

"Gue yang traktir"

"Udah ga perlu sungkan, ayo ah" lalu Rey menggandeng tangan Nayla dan tangan Langit untuk pergi kekantin. Nayla hanya menurut karena mau menolak pun tidak ada alasan lagi.

"Lo pacaran sama Deska udah lama?" tanya Rey penasaran, bahkan Langit yang terlihat tidak bersemangat pun ikut menatap Nayla penasaran.

"Emm" bingung Nayla

"Kalian tadi pelukan, kaya ga ada kecanggungan lagi gitu" mendengar penjelasan Rey, Nayla pun mengangguk mengerti. Mengerti maksud Rey, namun kan Nayla bingung sendiri mau menjawab apa? Karena dia dan Kaka kan memang tidak pacaran.

"Yaudah si kalau ga dijawab juga gapapa kalik Rey" ucap Langit saat tau kalau Nayla seperti nya enggan menjawab pertanyaan Rey.

Saat ketiganya tengah menikmati semangkok bakso yang tadi dipesan, suara pemberitahuan chat masuk terdengar. Dengan segera, Langit pun mengambil handphone nya dari saku baju dan menggeser layar untuk membuka password. Pesan dari mamanya membuat Langit yang masih ingin berada ditempat ini harus pergi.

Meet Again ; Ketika Kisah Belum Usai [End✓]Where stories live. Discover now