Xu Liu tertawa. "Anda harus memiliki istri yang cantik nanti karena Anda sangat tampan."

Cukup dirinya yang belok. Xu Liu ingin anaknya hidup normal seperti yang lainnya dan memiliki keluarga.

Mereka berdua berbincang sampai larut malam, sampai seorang pelayan memanggil Xu Liu atas nama Mu Ge agar beristirahat.

Ketika Xu Liu baru saja tiba di kamar, tubuhnya langsung di dorong ke ranjang oleh Mu Ge. Mu Ge mencium gemas pada seluruh wajah Xu Liu.

"Kau senang bersamanya hm? Sampai-sampai melupakan suamimu?"

Xu Liu tertegun dan tak bisa menahan tawa. "Wangye..jangan katakan bahwa kau cemburu pada putramu sendiri?"

"Hn..sangat. Hanya beberapa hari dan kau menghabiskan banyak waktumu dengannya." Mu Ge menenggelamkan wajahnya di cekungan leher Xu Liu.

Xu Liu menghela nafas. "Bukankah itu wajar? Aku ingin menebus waktu dan kasih sayang yang tidak bisa aku berikan padanya selama ini."

"En..aku tau. Ini semua adalah salahku karena..."

"Sshh.. Kita sudah setuju untuk tidak membahas hal ini lagi." tolak Xu Liu.

"Baiklah. Mari kita tidur." Mu Ge melepaskan jubah luar Xu Liu dan miliknya. Mematikan lampu, memeluk Xu Liu di lengannya dan mereka pun tertidur.

Keesokan harinya, Jin WeiShan mendengar hiruk pikuk dari arah luar. Ia melihat ke luar jendela kamarnya ke arah halaman dan melihat Mu HuanRan berlarian dihalaman. Dibelakangnya pelayan wanita mengejarnya dengan susah payah sambil terengah-engah.

"Nona..anda harus berdandan dengan benar atau Nyonya besar akan memarahi kami karena tidak merawat Anda dengan benar." teriak salah satu pelayan.

Sementara pelayan yang lain. "Nona pakaian Anda belum rapi."

"Uuhuu..kalian cerewet. Sudah ku bilang dandani aku sesederhana mungkin." Mu HuanRan mengejek.

Dia berlari dan terus berlari hingga menabrak Xu Liu di depannya. Ia mendongak dan meringis. "Hehe..ayah."

Xu Liu mendesah. "Apalagi kali ini?"

Mu HuanRan cepat memutar tubuhnya dan bersembunyi di belakang Xu Liu. "Lindungi aku Ayah. Mereka adalah bencana."

"Wangfei.." pelayan terengah-engah menyapa Xu Liu. "Nona..jangan terus berlarian. Lihat..dandanan Anda luntur."

Mu HuanRan memutar matanya. "Lihat mereka Ayah." protes Mu HuanRan yang benci di dandani.

"Baiklah. Dengarkan mereka. Setidaknya rapikan pakaianmu." Xu Liu memberi isyarat mata pada pelayan dan menggeser tubuhnya.

"Ayaaaah. Kau penghianat." Mu HuanRan bergegas lari lagi dan sekali lagi menabrak Mu Ge.

"Aiya.." pekik Mu Ge.

"Ayah Bapa..Ayah.. Lindungi putrimu ini. Aaiih.." Mu HuanRan sekali lagi bersembunyi di belakang Mu Ge.

"Setiap hari kau selalu membuat keributan hm?"

"Nona.." panggil pelayan.

Xu Liu juga mendatangi Mu Ge dan Mu HuanRan, tidak bisa menahan tawa karena kenakalan putrinya. "Biarkan saja dia. Biarkan aku yang merapikan pakaiannya. Kalian siapkan sarapan." perintah Xu Liu.

Kedua pelayan akhirnya menyerah dan pergi. Xu Liu mendekati Mu HuanRan dan merapikan pakaiannya yang berantakan.

"Ayah..aku bisa sendiri." Mu HuanRan merasa malu. Dia sudah sebesar ini, ok?

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now