19. His Maiden's Colors

Start from the beginning
                                    

"Miss me already?" tanya Lisa, merentangkan tangannya, tahu bahwa Rose akan segera memeluknya.

"LISA!" seru Rose. Memeluk Lisa dengan sangat erat, bahkan gadis itu tidak bisa bernapas karenanya.

"H-Hei, t-terlalu erat..."

"Maaf, maaf. Ayo masuk, kau harus lihat ini!"

Rose menarik tangan Lisa agar gadis itu ikut dengannya ke dapur. Para pembantu yang bekerja di rumah itu membantu Rose membawakan koper Lisa ke kamar tamu.

"Ta-da! Aku memasak mac and cheese dalam rangka ulang tahunmu! Happy birthday!" seru Rose, menunjukkan satu loyang penuh berisi macaroni and cheese yang ia masak sebelum Lisa datang.

"Aih, favoritku! Terima kasih, sayangku!" seru Lisa dengan girang. Mereka saling berpelukan.

DING! DONG!

Bel kembali berbunyi. Rose tersenyum pada Lisa, gadis berponi yang mengerti kode Rose yang berarti "hei-aku-minta-izin-buka-pintu-dulu-ya" itu langsung mengangguk cepat.

Terdengar suara Rose yang bersemangat dari arah pintu masuk. Dari suara orang yang berbicara, bisa disimpulkan bahwa tidak hanya satu orang yang datang.

Suara derap kaki mereka mendekat. Lisa beranjak dari tempat duduknya untuk menyapa siapapun tamu Rose yang datang.

"Hai! Selamat ulang tahun!" ucap Bianca, memeluk Lisa. Lisa tentunya membalas pelukan itu.

"Ah, terima kasih, Bianca. Aku kira kau datang dua minggu lagi," ujar Lisa, basa-basi.

"Awalnya juga begitu. Tapi karena Rose memaksaku untuk membantu kalian, maka aku datang lebih awal."

Lisa mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan wanita di samping Rose. Ia memasang senyum terhangatnya.

"Lisa. Lalisa Manoban." Lisa memperkenalkan diri.

"Auree. Auree Moreau." Rose terkejut dengan logat dan cara bicara Auree yang berubah.

"Kau selama ini bisa berbahasa korea?" tanya Rose.

"Ah, aku memang bisa. Meski lebih nyaman berbahasa inggris, tetapi dalam berbisnis dengan Carmine Manoban tentu harus menggunakan bahasa yang nyaman di lidahnya, bukan?"

Lisa sempat kebingungan dengan situasinya. Namun, Rose kembali memotong keheningan.

"Well, sekarang, dalam rangka ulang tahun Lisa ku yang ke dua puluh enam, mari kita rayakan ini dengan-"

Rose mengeluarkan sebuah keranjang. Isi dari keranjang rotan itu adalah roti baguette, satu botol wine merk Screaming Eagle Cabernet tahun 1992, beberapa piring, satu loyang pai apel, alat makan, dan sekarang ditambah dengan seloyang macaroni and cheese.

"Kita mau piknik?" tanya Lisa.

"Ya! Kita harus merayakan ulang tahunmu bagaimanapun caranya." Rose memastikan perlengkapan piknik sudah lengkap dengan memasukkan tangannya ke dalam keranjang dan mengabsen barang-barang di dalamnya satu per satu.

"Lalu kita akan piknik di mana?" tanya Bianca.

"Halaman belakang."

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now