Je Me SERIES 2
DARK ROMANCE, MAFIA'S STORY
__________________________________________________
Gara-gara tua bangka itu, Jayden Wilder menganggap cinta hanyalah sebuah fantasi belaka. Namun, teori tersebut terbantahkan ketika bertemu dengan Berlian M...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Musim semi Summertown, 15 Maret 18.01 p.m.
Selesai makan, Melody berinisiatif mencuci gelas yang kami gunakan untuk minum di mesin pencuci alat makan. Sedangkan untuk makan, kami tetap menggunakan kotak kertas sebagai tempatnya dan sumpit bambu yang kami dapat dari take away. Prkatis, mudah dan tinggal buang ke tong sampah kalau sudah tidak ada urusan dengan itu.
Aku yang tidak membantu Melody perlahan mendekatnya, mulai melancarkan aksi merecoki wanita itu. Aku berdiri di belakang tubuh feminin yang setengah berjongkok dengan tangan menekan-nekan tombol mesin. Ketika ia berdiri tegak, lengan-lenganku bergerak melingkari pinggangnya. Menempel mirip keong di tepi sawah.
Seperti biasa, aku memanjakan indra pembauku untuk mencuri semua aroma vanila itu. Mengisi setiap ruas paru-paruku hingga penuh oleh Melody. Membawa untaian-untaian rambut lurusnya ke belakang telinga sehingga aku bisa mengecup pundak dan lehernya secara takzim.
Gelombang kejut kecil menyerang Melody begitu cepat. Aku juga mendengarnya mereguk saliva sekali. Meski demikian, ia bersikap normal dengan memegangi lengan-lenganku yang kembali melingkari perut ratanya.
“Baru tahu kamu bisa nyuci piring.”
“Eh? Iya, ini ‘kan mesin. Tinggal taruh terus pencet-pencet. And voilà .... Jadi bersih sendiri,” balasnya sembari menoleh, tetapi iris gelap milik wanita itu tertuju pada mesin di bagian kabinet bawah sink.