Chapter 13

4.1K 269 281
                                    

Selamat datang di chapter 13

Tinggalkan jejak dengam vote dan komen

Tandai jika ada typo

Thanks

Well, happy reading everyone

Hope you like it

❤❤❤

_____________________________________________

Hallowen by Cradle of Filth

_____________________________________________

Every beauty needs her beast to protect her from everything but him

N.R. Hart
______________________________________________

 Hart______________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musim dingin
Summertown, 18 Desember
21.07 p.m.

Dalam beberapa waktu yang sedikit panjang, kami tetap mendekap satu sama lain. Udara musim dingin seolah sirna oleh kehangatan yang ditawarkan pelukan ini. Aku menunduk, menyembunyikan wajah di sela-sela rambut yang tergerai pada ceruk lehernya. Kugunakan kesempatan itu untuk mengisi seluruh paru-paruku dengan aroma Vanila khas tubuh Melody. Dan memastikan setiap bagiannya tidak ada yang terlewat.

Tidak lama kemudian, tubuh dalam dekapanku yang semula menangis tersedu-sedu pun memekik, “Jayden, aku benci kamu! Kamu pikir move on dari kamu itu gampang, hah? Di waktu aku udah move on, kamu malah seenaknya datang dalam kondisi kecelakaan kayak gitu! Bikin gamon aja!”

“Gamon?” Kedua alisku mengernyit dan menjauhkan diri untuk melihat wajah wanita itu, tetapi Melody tidak sudi jauh-jauh dariku. Pertanda dari lingkaran tangannya yang semakin erat membalut tubuhku. Jadi, aku pun melanjutkan, “Apaan?”

Wanita itu malah semakin membenamkan kepala pada dadaku yang berdetak kencang. Sambil memukuli punggunggku, ia mendengungkan kalimat, “Jayden bodoh! Oon! Nggak gaul! Aku benci kamu!”

Kepalaku menggeleng dan kedua sudut bibirku secara praktis tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Entah kenapa saat mengataiku seperti ini malah membuat dadaku seperti disusupi percikan api kecil. Hangat dan menenangkan. Mungkin, karena gaya bicaranya yang seperti dulu saat kami masih pacaran. Bukan Melody versi dewasa yang memperhatikan setiap ucapan dan tindakan seperti yang baru kutemui belakangan ini.

JAYDENWhere stories live. Discover now