Selamat datang di chapter 21
Tinggalkan jejak dengan vote dan komen
Tandai jika ada typo
Thanks
Well, happy reading everyone
Hope you like it
❤❤❤
______________________________________________
Naughty girl by Beyonce (Metal cover)
_____________________________________________
Something happened for a reason
—Lih Gasani
______________________________________________Jakarta, 7 Januari
13.29 WIBAku sudah menyiapkan diri untuk dimarahi, dicaci maki, dituntut, dilempar dari mobil, dijadikan sarden kaleng atau diperlakukan buruk lainnya ketika akan menjelaskan pada pak Allecio tentang kronologi penembakan Jayden—yang bahkan tak kuketahui pasti siapa pelakunya sebab Tito pun bungkam. Hanya berperan sebagai sopir tuli, walau sedari tadi pria paruh baya yang duduk di kursi tengah bersamaku selalu meliriknya.
“Maaf, Pak. Saya bingung harus ngapain buat nyegah Jayden tadi. Gara-gara itu, Jayden jadi ketembak. Semua gara-gara saya. Kalau Bapak mau marah atau bahkan nuntut saya, saya akan terima. Saya nggak akan kabur,” terangku dalam pelafalan lirih, dengan mata panas dan kepala pusing yang selalu setia menemaniku sejak di Heratl beberapa jam lalu. Selain akibat terlalu sering menangis, juga belum tidur mendapat yang berkualitas sejak kemarin. Aku bahkan melupakan makan malam dan sarapan, yang ajaibnya tidak membuatku lapar atau haus sama sekali.
Tadi sebelum ke rumah pak Allecio, Tito sempat memintaku mencuci wajah dan tanganku yang dipenuhi darah kering Jayden. Agar lebih segar dan tidak telalu acak-adut. Jangan lupakan suit Lih yang membalut tubuhku sehingga lebih hangat. Dan abaikan saja bau keringatku.
Aku tak ingin menangis lagi. Bisa-bisa pak Allecio menyangka aku mencari simpati dengan senjata air mata. Seperti kebanyakan wanita yang kepepet ketika telah terbukti bersalah.
YOU ARE READING
JAYDEN
RomanceJe Me SERIES 2 DARK ROMANCE, MAFIA'S STORY __________________________________________________ Gara-gara tua bangka itu, Jayden Wilder menganggap cinta hanyalah sebuah fantasi belaka. Namun, teori tersebut terbantahkan ketika bertemu dengan Berlian M...