"Ck" Nayla berdecak sebal  lalu tangannya merapikan rambut yang diacak-acak oleh laki-laki aneh ini.

"Kalau udah selesai, silahkan pergi" ucap Nayla lalu masuk kedalam rumah bernuansa putih ini dengan cepat. Laki-laki itu hanya menatapnya miris sambil menghembuskan nafasnya pelan.

Flashback

"FAEZA" teriak seorang gadis yang mengenakan seragam sama dengan dirinya dan tak lupa dengan rambut yang dikucir dua itu.

"Ck, dia lagi, dia lagi" ucapnya lirih. Dia adalah orang yang selama tiga hari terakhir ini selalu mengganggunya. Bahkan namanya saja Faeza tidak tau.

"Selamat pagi Faeza Langit Dermantara" perempuan berkucir dua itu sudah ada didepan Langit.

"Hm"

"Ini aku bawain bekal" sambil menyodorkan tempat makanan berwarna pink itu. Karna tidak mau berlama-lama maka laki-laki yang bernama Langit itu pun langsung menerima sodoran tempat makan dari perempuan didepannya ini.

"Kalau dipikir-pikir lumayan juga si, tapi sayang dandanannya seperti bocah TK ih" gumam Faeza yang sudah melangkah jauh kedepan. Perempuan itu sudah tak lagi berada dibelakangnya, karena kelasnya yang sudah lewat tadi.

Para murid SMP N JayaIndo berhamburan keluar kelas, karena sejak 1 menit yang lalu bel istirahat telah berbunyi. Perempuan berkucir dua itu berjalan dengan riangnya, namun saat sampai dilapangan matanya melihat laki-laki yang dia sukai sejak seminggu yang lalu. Tapi dirinya baru berani mendekatinya sejak tiga hari yang lalu.

Perempuan itu berjalan dengan cepatnya menuju kekantin untuk membeli minuman. Lalu ia kembali berjalan menuju pinggir lapangan, terdapat dua orang yang sedang bercengkrama asik disana. Namun itu tidak membuat langkahnya terhenti sampai disitu, dengan semangat yang membara perempuan dengan bet kelas 8 itu tetap kekeuh berjalan kearah laki-laki yang menjadi tujuannya saat ini.

"Fae, ini aku beli minuman buat kamu" sambil menyodorkan minuman yang dibelinya tadi dikantin. Meski sedikit ngos-ngosan namun ia tidak memperlihatkan kelelahannya Kedua sejoli itu menatapnya dengan tatapan kaget,

"Lo siapa?" tanya perempuan yang duduk disamping Faeza itu,

"Aku?" tanyanya balik

"Dia itu bukan siapa-siapa kok sayang" balas Faeza cepat.

"Gue tidak percaya"

Mendengar penuturan dari sang kekasih nya itu, Faeza akhirnya mengambil botol minuman yang sedari tadi disodorkan pada dirinya dan langsung membanting minuman itu ketanah.

Faeza diam menatap reaksi gadis berkucir dua itu sebentar lalu menggenggam tangan perempuan disampingnya dan melenggang pergi meninggalkan gadis yang tadi memberikan minuman namun dibuangnya begitu saja.

"Gue yang akan berjuang kali ini Ay. Ayla" ucapnya lirih menatap pintu coklat yang berada didepannya lalu tersenyum miris, mengingat dirinya sudah jadi orang asing didepan sang pujaan hati nya dulu.

Dibalik pintu coklat terlihat seorang perempuan bermata coklat dan berpipi chubby yang sedang tersenyum miring mendengar penuturan laki-laki tadi. Ya Nayla mendengarnya, namun ia hanya bisa tertawa hambar untuk menanggapinya.

Miris.

Tbc.

***

PURWOREJO,

Meet Again ; Ketika Kisah Belum Usai [End✓]Where stories live. Discover now