15 :: Melelahkan.

4.2K 770 687
                                    


Sebelum baca aku mau nanya, aku kepo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca aku mau nanya, aku kepo. Dijawab ya!

*Apa penyesalan terbesar kamu?*

*jika kamu bisa mengulang waktu, apa yang ingin kamu perbaiki?*

"Kamu tipe orang yang suka mendem sendirian, atau terbuka aja?*

*Kalian punya nggak teman yang bisa diajak curhat tanpa harus merasa ragu sedikitpun?*

*Apa harapan kamu kedepannya?*

*Menurut kamu, cara apa yang paling ampuh untuk meredakan kesedihan?*

Apapun itu, guys. Jangan pernah menyerah. Tetap kuat untuk diri kamu sendiri. U're not alone, i'm with you❤

***

Teruntuk kalian semua yang klik cerita ini, baca cerita ini, selalu vote, komen banyak-banyak, dan tetap setia nungguin aku update. I love u more than words❤

Terima kasih untuk kalian semua yang hebat-hebat❤

Sblm baca jangan lupa vote dlu, dan komen banyak-banyak. Aku butuh kalian❤

*****

🍃🍃🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃🍃🍃

"Pada awalnya, ada banyak luka yang ingin diungkapkan, tetapi rasa ragu mengurungkan. Dan berakhir, aku baik-baik saja—meski nyatanya—aku lelah dengan semuanya."

🍃🍃🍃🍃🍃

Ketika mengetahui pintu kamar Yona tidak terkunci, bibir Herman lantas tersenyum miring penuh kemenangan. Jika diingat-ingat, sudah lama juga ia tidak mengeledah kamar Yona lagi untuk mencari sesuatu yang bisa diuangkan. Herman yakin, gadis itu pasti memiliki banyak barang berharga yang selama ini disembunyikan dengan selalu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.

BeautifuloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang