10 :: Menenangkan.

6.9K 1K 230
                                    


Jangan lupa vote sama komen banyak, yaw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote sama komen banyak, yaw!

***

Bahkan jika hanya luka yang kuterima, tak mengapa. Bahkan jika rasa ini tak pernah terbalas, tak mengapa. Perasaanku adalah urusanku. Tidak banyak permintaan, cukup berdiri bahagia saja di sana. Maka hal itu sudah lebih dari cukup untuk meredakan ketidakrelaan ini.

***

🍃🍃🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃🍃🍃

Menyukai Yona adalah, sesuatu hal yang tidak bisa Billy hindari.

Saat itu, masa orientasi sekolah menengah pertama, awal pertemuan keduanya. Yona masih terlihat polos, belum lihai merawat diri. Meski begitu, daya tarik Yona sudah bersinar. Wajah cantik alaminya telah berhasil melumpuhkan. Melumpuhkan perasaan Billy.

Billy akui, Yona memang secantik itu. Senyum menggemaskannya selalu sukses menggetarkan hati Billy. Tutur katanya yang membuat Billy kecanduan untuk terus mendengar. Tatapan matanya yang seakan menghipnotis Billy agar sulit bergerak ditempat. Serta aroma tubuh Yona yang menguar, seketika memutar-mutarkan dunia Billy pada ketenangan. Dan jangan lupakan, pada derai tawa Yona yang membuat Billy seketika ingin menjadi seseorang yang bertanggung jawab, untuk terus memastikan jika kebahagiaan akan selalu memenuhi ke hidupan gadis itu selamanya.

Perasaan Billy bukan hanya sekedar perasaan. Ia bertaruh, jika apapun yang ia jelaskan, kata-katanya tetap tidak akan mampu menggambarkan rasanya pada Yona.

Rasa cinta, serta rasa ingin memiliki telah menguasai Billy sejak dulu. Sudah beberapa tahun mulanya, tetapi hingga saat ini, hal itu belum memiliki tanda akan terjawab dengan segera.

Billy masih ingat, masa ia mencoba mendekati Yona. Ternyata, Yona memiliki karakter yang membuat Billy ingin mundur saja. Yona sangat jutek, sarkas, galak, dan tidak pernah berpikir dua kali untuk menendang Billy saat lelaki itu terus mengganggunya. Tetapi pada akhirnya, karena Billy terus berusaha agar pantang menyerah, Yona mulai terbuka. Sifat Billy yang pecicilan, dan tidak tahu kata diam membuat Yona pasrah saja.

BeautifuloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang