°Tentang gadis biasa saja yang menginginkan hal luar biasa.°
---
Namanya Yona. Gadis penuh rahasia yang mendambakan segala yang dulu ia miliki. Bagi Yona, Tuhan itu tidak adil. Kenapa semua orang bisa tertawa lepas tanpa harus memakai topeng penguat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💃Jangan lupa vote dan komen biar author doain gebetan cepet nembak WKWKWK💃
***
"Pertemuan kita adalah takdir, bukan kebetulan semata."
***
🍃🍃🍃
Meski Yona baru berdiri di depan gerbang beberapa menit yang lalu, tetapi tawaran pulang bersama sudah puluhan yang ia dapatkan. Seperti biasa, walau kendaraan murid lelaki itu adalah mobil atau motor bermerek terkenal di dunia, Yona tidak pernah mengiyakan. Ia hanya tersenyum, menolak baik-baik dengan berbagai alasan.
Menurut sebagian gadis-gadis Dream High School yang sedikit tidak menyukai Yona karena merasa gadis itu terlalu beruntung hingga terus dipuja-puja tanpa henti, Yona itu sangat jual mahal. Tidak pernah bersyukur karena selalu menolak rezeki nomplok.
Masih pada pijakan, Yona bertahan di tempatnya. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang, mengecek apakah semua murid sudah pulang atau masih ada yang berada di dalam sekolah. Yona berdecak, keadaan sekolah masih agak ramai. Dengan perasaan cemas ia memandangi jam tangannya, ia sudah membuang banyak waktu sementara ia harus bergegas pergi.
Karena keadaan belum aman total, Yona terpaksa harus menunggu lagi. Tidak apa-apa jika nanti ia akan mendengar omelan panjang, asalkan ia tidak akan berada pada situasi yang pasti akan menyudutkannya habis-habisan.
"Ketua Cheers!" panggil seseorang tiba-tiba.
Yona mendongak, menatap lelaki tampan dengan penampilan masih rapi meski sudah jam pulang sekolah. Lelaki itu berjalan menghampirinya dengan senyum yang menawan.
"Eh, Ketos," sapa Yona.
Ketos alias Raven Kresna Amarta, lelaki yang tadi berseru kini sudah berdiri di hadapan Yona. "Yoona, selamat ya atas terpilihnya lo sebagai ketua Cheers." Raven menjulurkan tangan sambil mengulas senyum manis.
"Yona, Rav." Yona mengoreksi sedikit merasa kesal. Kemarin ia baru saja resmi menjadi ketua Cheers.
"Oh, iya, maaf. Habisnya kalau lihat lo gue suka keinget sama Yoona Lim-nya SNSD."
Yona terkekeh. "Thanks, Ketos. Tapi ngomong-ngomong lo nggak bosan ngucapin itu mulu dari kemarin? Udah hampir 20 kali, lho?"
"Masa?" Raven tertawa sambil menggeleng. "Btw, biasanya anak Cheers banyak yang godain. Kalau ada yang ganggu lo, jangan segan buat …."
