Sebelum membaca jgn lupa vote dulu, terus komen banyak-banyak ya. Cuma minta itu dr kalian wkwkwk❤
****
****
"Mungkin sejatinya, kepedihan harus duluan menyapa sebelum bisa merasakan sepercik kebahagiaan yang selalu didamba."
****
🍃🍃🍃🍃🍃
Sejujurnya, Yona lelah hidup seperti ini. Ia lelah dengan semuanya. Lelah berpura-pura bahagia. Lelah berusaha untuk kuat. Lelah menyembunyikan segalanya. Yona benar-benar kelelahan.
Yona ingin terbebas, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain lagi kecuali terus hidup seperti ini. Pilihannya hanya satu, yaitu berserah diri.
Sama halnya ketika ia berada pada titik terendah, di mana ia benar-benar jatuh-sejatuhnya, Yona tidak pernah menyerah, ia bahkan masih bersedia bertahan. Rasa lelah mungkin selalu menghantui, tetapi memilih mengakhiri segala bebannya, pilihan itu bukanlah jalan keluar bagi Yona.
Mengernyit sedikit, Yona tiba-tiba harus memijat pangkal hidungnya, kepala gadis itu terasa pusing lagi. Pekerjaan rumah, tugas sekolah, kewajiban sebagai ketua Cheers, serta dua pekerjaan part time, semua beradu menjadi satu, dan membuat waktu istirahat Yona semakin terkikis. Hampir tak tersisa.
Meski begitu, Yona sebetulnya sangat menikmati. Ia membiarkan kesibukan melumpuhkan pikirannya, hingga tak perlu lagi terbayang-bayang pada jalan hidup yang tidak diinginkan.
Menatap langit yang perlahan berubah terang, Yona kini terbaring di antara kursi penonton lapangan basket. Beberapa waktu belakangan, ia selalu berangkat ke sekolah di pagi-pagi buta, bertepatan dengan datangnya Pak Wanto membuka gerbang. Bahkan kini Yona tidak punya waktu lagi berhadapan dengan kedua orang tuanya. Mungkin itu lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifulove
Random°Tentang gadis biasa saja yang menginginkan hal luar biasa.° --- Namanya Yona. Gadis penuh rahasia yang mendambakan segala yang dulu ia miliki. Bagi Yona, Tuhan itu tidak adil. Kenapa semua orang bisa tertawa lepas tanpa harus memakai topeng penguat...