"Carmine, cukup!" seru Edward, lelah akan keadaan ini.

Suara tegas Edward yang menggelegar mampu membuat keadaan menjadi hening, bahkan jarum jatuh pun akan terdengar.

"Ibu sangat kecewa denganmu, Lalisa!"

Carmine berjalan melewati Lisa dan Jungkook, ia pergi ke atas dengan langkah besar, menandakan dirinya yang marah.

"Tolong maafkan Carmine ya, Jungkook. Saya sebagai suaminya mewakili," kata Edward.

"Ah, tidak apa-apa, tuan," kata Jungkook, menghangat kembali setelah ketegangan yang diciptakan dari perdebatan tadi.

Lisa masih dalam keadaan diam. Ia meneguk air putih yang ada dalam gelas di tangannya, pikirannya masih kalut.

"Saya sangat paham, bukan berarti kalian para penerus akan sama seperti kami para orang tua, dosa yang kami lakukan pastinya tidak akan turun pada kalian," kata Edward sambil menuang air pada gelas Jungkook.

"Terima kasih sudah berpikir seperti itu, tuan," balas Jungkook sambil tersenyum, kemudian meminum air dalam gelasnya.

Edward menghela napas, sepertinya sudah banyak hal yang menumpuk di pikirannya, membuatnya semakin terbebani dengan sikap Carmine yang memukul rata sifat seluruh anggota keluarga Jeon.

"Aku percaya sekali dengan putriku. Pilihannya, penilaiannya, saya yakin sekali pasti tidak pernah salah," kata Edward, melempar senyum hangat pada Lisa yang masih tersungut.

"Thanks, dad. Means a lot for me," kata Lisa, membalas senyuman dari Edward.

Jungkook yang memerhatikan kebersamaan itu pun ikut tersenyum, hatinya tenang karena mendapat dukungan dari Edward.

"Makan siang sudah siap!" seru Ae-Young, membawa beberapa jenis lauk dan menatanya di tengah-tengah meja makan.

"Ah, kebetulan sekali. Aku sangat lapar sekarang," kata Edward.

Mereka bertiga pun makan bersama. Ae-Young juga ikut duduk dan menikmati makan siang itu.

<...>

(Garden café, Miami)

"Wah, sungguh drama yang sangat rumit," respon Jimin setelah Jungkook menceritakan kejadian yang tadi ada di rumah Lisa.

"Yeah, i know right," kata Jungkook.

Jimin menyodorkan café latte, minuman anti-stress yang selalu Jungkook pesan saat pikirannya sedang kemana-mana.

"Terima kasih," ujar Jungkook, disertai anggukan Jimin kemudian.

Jungkook menyesap kopinya. Tiba-tiba, ponsel Jimin berbunyi, ia pun mengangkat telepon yang masuk.

"Halo, ada apa, je?" tanya Jimin.

"Jennie Eonnie diculik, chimmy! Taehyung baru saja menelponku, lalu dia dibawa pergi oleh orang-orang dari Raines Corp., aku tidak tahu harus apa!" tangis Rose dengan penuh kepanikan.

"Calm down, babe. Aku akan membicarakannya dengan Jungkook, ya, kau datang dulu ke kafe dan ceritakan detail nya,"

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now