IF I CAN - 23

330 14 0
                                    

"Ketika kamu sudah mulai berbohong, maka sudah seharusnya kamu siap untuk kehilangan."

--

Author POV

Hari ini adalah hari yang spesial untuk Arkan, karena tepat hari ini Arkan berusia 21 tahun. Whoa! Ternyata lelaki itu sudah semakin beranjak dewasa.

Sudah berbagai rencana sudah tersusun rapi di otak Andin. Semua harus berjalan dengan baik, Arkan juga sudah bekerjasama dengan teman-teman Arkan.

"Nanti pulang jam berapa?" Tanya Arkan seraya menerima helm yang baru saja dilepas Andin. "Mungkin sebelum maghrib, tapi kamu gak usah jemput, ya? Soalnya hari ini aku ada rapat bareng dosen buat acara 3 minggu lagi," jelas Andin.

"Terus kamu pulangnya sama siapa, hm? Aku jemput aja ya?" Tanya Arkan sekali lagi. "Gak usah, Arkan, aku kan bisa pulang naik ojek juga. Udahlah gampang pokoknya, pacarmu yang cantik ini insyaallah baik-baik saja, oke?" Arkan yang tak ingin berdebat lebih panjang pun hanya meng'iya'kan saja.

"Yaudah, aku ke kampus dulu. Baik-baik, ya?" Arkan menyalakan mesin motornya, "hati-hati," balas Andin.

"Assalamualaikum," pamit Arkan. "Waalaikumussalam," Arkan masih menatap gerak motor Arkan yang telah meninggalkan kampusnya.

Andin berjalan untuk memasuki jurusannya, tegur sapa dengan teman seangkatan maupun adik tingkatnya yang akrab dengan Andin.

"Eh, ntar ikut rapat bareng dosen, kan?" Tanya Nur, setibanya Andin di kelas. "Ikutlah, tau kan dosen pasti banyak minta perubahan. Aku gak mau sampai adik-adik itu bingung, biar ada yang bela juga," jelas Andin. "Panutan ketuaku," balas Putri yang baru saja tiba di kelas.

Pembelajaran mulai selang 10 menit kemudian. Hari ini hanya ada dua mata kuliah dengan masing-masing 2 sks.

--

Rapat baru saja di mulai, dihadiri oleh beberapa jajaran dosen penting. Seluruh panitia, perwakilan dari mahasiswa baru serta Kakak tingkat yang baru saja lulus.

Sekretaris panitia menjelaskan jabaran acara yang akan berlangsung 3 minggu lagi itu. Andin duduk di bagian belakang karena ia telat datang, sebab perkuliahan baru saja selesai.

Selesai penjelasan dari sekretaris, banyak sanggahan yang dijelaskan oleh dosen. Mulai masalah waktu, dan dana yang akan digunakan.

"Waktunya diubah ke pagi hari saja, kalau mulai malam hari, mau selesai jam berapa?" Sanggahan salah satu dosen yang merupakan Ketua program studi tersebut.

"Intrupsi," ucap Andin, moderator yang merupakan Ketua panitia pun mempersilakan. "Jadi begini, Bu. Acara ini akan dimulai dari jam 14.00, dan akan selesai jam 20.00," jelas Andin.

"Kenapa lama sekali?" Sanggahan datang lagi, "karena di agenda acaranya, kami memberi break dua kali untuk sholat ashar dan maghrib. Lalu, pertimbangan kami mengambil siang hari karena sesuai dengan tema kami bu, yakni magical night,"

"Justru itu, kenapa acaranya tidak diadakan pagi saja? Tolong dipikirkan lagi baik dan buruknya," kali ini Andin dan panitia yang lain mulai menghembuskan napasnya kasar.

Karena tidak menemui kesepakatan, disebabkan perbedaan pendapat antara panitia dengan dosen, akhirnya rapat diselesaikan dengan syarat harus diadakan rapat secepatnya.

Andin melirik jam tangannya, waktu baru saja menunjukkan pukul 17:20. Andin langsung saja bergegas untuk menghampiri Arkan yang sore ini akan berlatih futsal di lapangan yang ada di kampusnya.

[3] IF I CAN [Completed]Where stories live. Discover now