IF I CAN - 18

244 14 0
                                    

"Hanya karena nyaman, kamu tidak mampu melihatnya."

--

Author POV

Pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya. Andin diantar oleh Arkan.

"Kamu udah sarapan?" Tanya Andin, saat melihat Arkan turun dari motornya.

"Udah tadi, ayo berangkat langsung?" Tanya Arkan.

Andin mengangguk untuk mengiyakan. "Pamit dulu sama Ayahmu," ujar Arkan, lalu Andin mengajak Arkan untuk menemui Ayahnya.

"Om, saya sama Andin berangkat dulu, ya?" Ujar Arkan sopan seraya bersalam dengan Adi, Ayah Andin.

"Hati-hati ya," balas Adi, kemudian ia mengantar Arkan dan Andin hingga pintu gerbang. Setelahnya, Adi kembali masuk ke dalam rumah.

--

"Nanti pulang jam berapa?" Tanya Arkan selepas menerima helm dari Andin. "Mungkin sore, siangnya ada rapat soalnya," jelas Andin.

"Kamu kenapa, Ndin? Dari kemarin kok murung gini? Aku ada salah apa?" Tanya Arkan sepelan mungkin. Berusaha untuk membuat Andin nyaman, "aku belum bisa cerita," Andin menjawab seadanya.

"Yaudah, gapapa. Kamu belajar yang serius, aku ke kampus dulu, nanti kabari aja pas udah mau pulang ya?" Ujar Arkan seraya merapikan jilbab Andin yang sedikit tak rapi.

"Heum," setelahnya Arkan memutar motornya untuk beranjak pergi. Andin masih menatap motor itu hilang pandangannya hilang.

"Maaf," gumam Andin.

--

Baru saja Andin ingin memasuki kelas, sebuah pandangan di depannya membuat Andin berhenti melangkah. Lalu, ia memutar langkahnya menuju kamar mandi.

Andin menundukkan kepalanya, ia bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa ini semua ia rasakan, bukankah kemarin ia baik-baik saja?

Andin mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri, menghapus jejak air mata yang ada di pipinya. Lalu, berkaca untuk melihat wajahnya yang mungkin sedikit sembab. Ini hanyalah sementara, ya sementara.

Andin kembali menuju kelas, untung saja dosen belum masuk kelas. "Habis darimana, Ndin?" Tanya Nur.

"Habis dari kamar mandi," Andin menjawabnya tanpa menoleh ke arah Nur, kemudian ia mengeluarkan buku tulisnya.

Tak lama kemudian dosen mata kuliah pagi ini pun memasuki kelas. Pelajaran pagi ini dimulai.

--

Perkuliahan Andin telah selesai semenjak 30 menit yang lalu. Saat ini Andin kembali duduk di ruang rapat, tempat dirinya dan rekan-rekannya untuk rapat.

Dan, hal yang tak ingin Andin lihat saat ini adalah bertemu seseorang yang sudah mengganggu pikirannya sejak tadi.

Putri baru saja memasuki ruangan. Ya, dia sudah telat 30 menit, dengan alasan ada keperluan selepas kuliah tadi. Makan bersama Idan, mungkin? Harusnya Andin tidak peduli dengan itu semua.

Rapat pun berjalan, ide-ide sudah ditampung untuk acara 1 bulan lagi. Tinggal kembali mendiskusikannya dengan dosen untuk pembahasan lebih lanjut.

Rapat selesai sekitar pukul 17:35. Andin menghubungi Arkan, menanyakan keberadaan lelaki itu. Ternyata Arkan tak bisa menjemputnya hari ini, sebab ia harus menyelesaikan revisian laporan yang harus dikumpulkan minggu ini.

Andin langsung membuka aplikasi ojek online, cuaca sore ini tidak mendukung. Mendung mendominasi warna biru di langit sore ini.

Tak sampai 10 menit menunggu, ojek online pesanan Andin telah sampai.

[3] IF I CAN [Completed]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن