"Ha..kau mencari ayah? Ehmm..dia sedang berada dipengadilan sekarang. Mungkin sebentar lagi akan kembali." Xu Liu mengusap mulut Xiao Ling dengan sapu tangan sutra setelah selesai menyuapi makanan.

Kaisar sedang sakit selama beberapa hari ini dan tidak bisa menghadiri pengadilan, sehingga Zhuo Yan menggantikannya untuk mengurus masalah negara.

Ketika Zhuo Yan kembali, Ia melihat putranya berada dipangkuan Xu Liu yang sedang mengajarinya menulis. Xu Liu dengan sabar membimbing tangan kecil Xiao Ling untuk memegang kuas dan membuat coretan. Pemandangan itu membuat hatinya penuh dengan kebahagiaan. Semua rasa lelah dan sakit kepala ketika menghadiri pengadilan hilang seketika.

Zhuo Yan menurunkan tubuhnya dan mendekap Xu Liu yang duduk dikursi, mencium pipinya. "Apa Xiao Ling berperilaku baik hari ini?"

Xu Liu tersenyum dan menoleh. "En..Xiao Ling adalah anak yang patuh. Dia banyak makan sayur hari ini dan mulai belajar corat coret."

Zhuo Yan duduk di samping kedua prianya lalu mengambil tangan Xu Liu. "Apa kau lelah?"

"Tidak. Bagaimana aku bisa lelah? Bersama Xiao Ling sangat menyenangkan. Oh..bagaimana dengan Anda hari ini?"

Zhuo Yan menyandarkan kepalanya dibahu Xu Liu dengan manja. "Sangat lelah. Bagaimana bisa para menteri menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berdebat? Telingaku panas mendengarkan ocehan mereka."

"Anda harus terbiasa. Dimasa depan itu akan menjadi tugas Anda."

"Man..pa..man." ucap Xiao Ling terbata-bata.

"Ah..benar. Panggil Pa..man. Anak pintar.." Xiao Ling menepuk lembut kepala Xiao Ling, memberinya penghargaan.

Zhuo Yan juga menepuk kepala kecil Xiao Ling. "Panggil ayah ma."

"A..yah.." Xiao Ling terkikik lucu.

"Aww..siapa anak paling tampan? Siapa yang paling pintar? Xiao Ling kita adalah yang paling tampan dan pintar." Xu Liu mengangkat Xiao Ling ke udara lalu mencium pipinya kemerahan.

Mereka bercengkerama dan bergaul secara harmonis, seperti keluarga kecil yang bahagia. Para kasim dan pelayan sudah terbiasa dengan pemandangan ini selama bertahun-tahun. Mereka sangat loyal dan setia, tetap menjaga mulutnya agar tidak ada sedikitpun rumor yang menyebar keluar istana, yang dapat menyebabkan hancurnya pemandangan ini.

Bai LiuRan juga patuh dan hidup dengan damai diistananya. Sesekali Ia akan bertanya mengenai putranya atau berkujung ke kediamannya. Namun lebih banyak, Ia menikmati posisi saat ini. Terkadang Ia juga akan memanggil teman-temannya ke istana dan memamerkan apa yang didapatnya, membuat para gadis bangsawan itu iri setengah mati.

Kedamaian hidup Xu Liu sampai di ujung takdirnya. Zhuo Xuang yang telah lama memata-matai, akhirnya mengetahui fakta tentang Zhuo Yan dan Xu Liu dengan banyak kesulitan.

Zhuo Xuang tidak bisa bertindak pada Zhuo Yan, maka Ia hanya tinggal menggertak Xu Liu. Jadi suatu hari, Zhuo Xuang sengaja menunggu Xu Liu ketika sekolah sudah selesai.

Ketika Xu Liu berpapasan dengan Zhuo Xuang, pria itu tiba-tiba mengulurkan tangan untuk mencegahnya dan segera menariknya ke area yang lebih sepi. Xu Liu segera memberontak, namun tidak bisa melepasnya.

"Yang Mulia..apa yang Anda lakukan?" tanya Xu Liu sambil memijat pergelangan tangannya yang kesakitan.

Mereka telah sampai di sebuah taman dekat danau yang cukup sepi. Zhuo Xuang tersenyum licik. "Kau ingin tau?"

"Apakah aku melakukan sesuatu yang menyinggungmu?" tanya Xu Liu bingung.

"Jadilah kekasihku." ucap Zhuo Xuang tiba-tiba.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now