Zhuo Yan mendongak pada Xu Liu. "Kau tidak marah? Kau tidak cemburu lelakimu menyentuh orang lain?" Ada kekecewaan dimata Zhuo Yan.

"Aku cemburu. Aku marah. Tapi lalu apa? Apakah itu bisa menghapus yang sudah terjadi? Cepat atau lambat ini harus terjadi. Anda memerlukan penerus untuk memperkuat posisi Anda. Demi masa depan Anda..aku.." Air mata mengalir dipipi Xu Liu, hatinya juga kesakitan.

Zhuo Yan memegang belakang kepala Xu Liu lalu menciumnya. Ciuman yang dalam dan penuh keputusasaan. Dengan begini tidak perlu kata-kata untuk mengekspresikan perasaan mereka.

"Liu..maafkan aku. Sungguh maafkan aku. Aku mencintaimu." Setelah ciuman itu mereka saling menempelkan dahi.

"Sekarang Anda harus tenang. Para kasim dan yang lainnya mencemaskan Anda. Setelah ini, Anda harus datang ke istana Putri Mahkota untuk meminta maaf dan memberi penjelasan. Anda mengerti?"

Zhuo Yan cemberut, merasa enggan. Tapi Ia menyadari posisinya dan perlakuannya telah menyebabkan penghinaan bagi Bai LiuRan. Jika ini tidak segera diselesaikan, akan terjadi kekacauan.

"Baiklah."

Xu Liu mengecup dahi Zhuo Yan dengan sayang. "Anak baik. Aku harus segera kembali."

Zhuo Yan mendekap Xu Liu, enggan melepaskannya. "Tidak bisakah kau tinggal?"

"Aku masih memiliki urusan yang harus aku selesaikan. Jadilah baik, ok?" Xu Liu lalu diam-diam kembali ke kediamannya.

Sebulan kemudian, kabar kehamilan Putri Mahkota menyebar. Xu Liu merasa lega bahwa rencananya berhasil. Itu artinya masa depan Zhuo Yan aman.

Hari itu, Xu Liu dan Zhuo Yan berjanji untuk bertemu di villa keluarga He. Sesampainya disana, Xu Liu mendapati wajah suram Zhuo Yan.

"Ada apa? Mengapa wajah Anda cemberut seperti itu? Bukankah ini kabar bahagia?"

"Aku tidak menginginkan bayi itu."

Xu Liu melotot pada Zhuo Yan. "Bagaimana bisa Anda berkata begitu pada darah daging Anda sendiri? Aku bisa membayangkan betapa sedihnya dia jika tau ayahnya menolak dirinya bahkan sebelum dilahirkan."

Zhuo Yan merebahkan tubuhnya dipangkuan Xu Liu. "Aku tidak membencinya. Aku hanya belum siap dengan keberadaannya. Dia adalah bukti penghianatanku padamu."

"Dia adalah putra kita yang berharga. Anda harus belajar mencintainya."

"Huh?"

"Aku tidak akan bisa mengandung anak untuk Anda. Tapi aku bisa merawat putra Anda. Dia juga putraku." Xu Liu tersenyum.

Zhuo Yan mendadak bangkit, sangat suka dengan gagasan itu. "Itu benar. Kita akan merawat bayi itu berdua. Aah..aku mencintaimu Ah Liu." Zhuo Yan menciumi seluruh wajah Xu Liu seperti anak anjing.

"Karena itu, Anda harus merawatnya mulai sekarang. Anda harus sering mengunjungi nona Bai. Dia akan sangat bahagia."

"En..tidak..tidak. Aku tidak suka gagasan itu."

Xu Liu menggelengkan kepalanya. Zhuo Yan masih saja kekanak-kanakan.

Sembilan bulan kemudian Putri Mahkota melahirkan seorang putra yang sangat sehat. Seluruh istana diliputi suasana gembira, terutama faksi yang mendukung Putra Mahkota. Karena itu berarti masa depan mereka bisa dipastikan.

Zhuo Yan mendatangi istana Putri Mahkota untuk melihat putranya. Pelayan memberikan bayi dalam bundelan kepada Zhuo Yan. Zhuo Yan menggendongnya dengan hati-hati. Melihat bayi gemuk yang masih kemerahan dengan mata berbinar. Ini adalah putranya. Putranya dan Xu Liu. Memikirkan gagasan itu, hati Zhuo Yan merasa hangat dan sangat gembira. Dengan penuh perasaan, Ia mencium pipi lembut bayi itu. "Namanya adalah Ling. Zhuo Ling."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang