11 :: Menyenangkan.

Mulai dari awal
                                    

"Bukannya saya tidak memiliki pekerjaan lain, tetapi pekerjaan saya memang hanya seputar dirimu saja, Yona."

Refleks kekehan Yona terhenti, ia berdeham sejenak. Gadis itu berusaha terlihat biasa saja. "Terus, lo tau dari mana kalau gue di sini?" tanyanya lagi.

"Saya mencari kamu ke mana-mana. Lalu saya menemukan kamu di sini." Lagi-lagi Dave menjawab enteng.

"Jadi lo keliling sekolah gitu buat nyariin gue doang?" Yona berdecak tidak percaya.  Bukan apa-apa, Dream High School itu sangat luas.

Dave mengangguk. "Memangnya kenapa, Yona? Saya melakukan kesalahan?"

Kepala gadis itu menggeleng cepat. "Enggak, kok."

Dengan diam, Yona merasa dadanya tiba-tiba saja bergemuruh dari dalam. Perlakukan Dave memang selalu saja aneh, kadang tidak masuk akal untuk ukuran manusia berotak normal, tetapi mengapa Yona kini tidak terlalu mempermasalahkan itu? Malah merasa terbiasa saja? Dan justru malah menjadikan itu alasan dari rasa aneh yang perlahan menjalar pada tubuhnya?

Yona menggeleng-gelengkan lagi. Jangan sampai ia benar-benar gila karena pengaruh lelaki itu.
"Lo belum masuk kelas, ya?" Ia mencoba bertanya lagi. Sekedar basa-basi menghilangkan pemikiran anehnya.

"Iya. Kamu juga belum masuk kelas. Kenapa?" balas Dave bertanya juga.

"Entar aja. Gue takut duduk sendirian di kelas."

"Kamu takut kalau tiba-tiba ada hantu di kelas?" tebak Dave, membuat Yona mendengkus.

"Emang lo nggak takut hantu?"

"Kenapa harus takut? Mereka juga dulunya manusia, seperti kita."

"Hilih. Entar juga kalau lo liat hantu pasti bakalan lari sambil kencing di celana," ledek Yona tertawa.

"Kata siapa? Saya sudah pernah melihat hantu. Saya tidak lari, bahkan mereka yang menjauh," balas Dave dengan raut wajah sungguh-sungguh. Berupaya meyakinkan Yona yang mengangguk-ngangguk meledek.

"Oh, seperti itu."

"Kamu tidak percaya?" tanya Dave. "Mau saya panggilkan hantunya? Kebetulan ada satu hantu yang lagi duduk di samping kamu."

Mendengar ucapan Dave, Yona spontan langsung memekik dan lompat dari tempatnya. Tidak sadar sama sekali jika saat ini ia sudah menempel pada lelaki itu, sambil memegang lengan Dave ketakutan. Mata Yona tertutup rapat-rapat. "Lo bisa liat hantu?!"

Dave tidak langsung menjawab, hanya bibirnya yang melengkung sedikit lebar. Diam-diam ia menikmati perlakukan Yona sekarang.

"Dave usir hantunya!" teriak Yona histeris. Ia bahkan sudah memeluk lengan Dave erat.

Lelaki itu masih tidak bersuara, kepalanya menunduk menatap Yona. Gadis ini, mengapa sangat bisa mempengaruhi detak jantungnya agar berpacu lebih cepat lagi? Dave belum pernah merasakan hal menggelitik ini sebelumnya. Rasa itu terasa nyaman, seolah-olah menginginkan agar terus dirasakan.

"Kamu benar-benar penakut. Saya hanya bercanda. Kalau memang benar ada hantu di sana, sudah saya usir dari tadi. Dia tidak bisa mendekati kamu seenaknya, saya tidak akan terima."

BeautifuloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang