Bab 7

8.9K 1K 72
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

Source pics : Pinterest

.

.

.

Bab 7

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

"Berhenti membuatku kesal!" Feng Mian bicara kepada Lan Hua dengan nada biasa, walau ekspresinya berkata lain. Keduanya sudah berada di dalam kereta kuda untuk kembali ke istana, malam ini. Langit sudah gelap saat kusir menghentikan laju kudanya di depan pintu gerbang Istana Barat. Tidak lama pintu kereta kuda dibuka, Feng Mian menoleh lewat bahu, menatap Lan Hua sebelum turun terlebih dahulu, dan Lan Hua pun mneyusul kemudian.

Sang putri mahkota masih tidak bicara apa pun. Mulutnya tertutup rapat, pandangannya menerawang hingga ia nyaris jatuh, tersandung oleh ujung gaunnya sendiri saat turun dari atas kereta kuda.

"Berhenti memikirkan pria itu!" tegas Feng Mian, gemeretak. Ia menarik kembali tangannya yang ditepis oleh Lan Hua setelah berhasil menolong istrinya itu dari kemungkinan jatuh. "Lan Hua?" Feng Mian memanggil penuh penekanan. Ia mempecepat langkahnya saat istrinya itu menaiki satu persatu anak tangga menuju halaman utama Istana Barat. Di belakangnya, Wang Shu hanya bisa mengembuskan napas panjang. Pria itu mengeluarkan benda yang tadi dibelinya lalu kembali memasukkannya kembali ke dalam hanfu. Dia memutuskan untuk tinggal beberapa saat di sini, berjaga-jaga jika Lan Hua dan Feng Mian bertengkar hebat.

"Lan Hua?" Panggilan itu tidak membuat si pemilik nama berhenti berjalan, sebaliknya, Lan Hua semakin mempercepat langkah kakinya menuju ke kediaman pribadinya. Dia berbalik, berdesis penuh ancaman saat Feng Mian menarik pergelangan tangan kanannya, memaksa wanita itu berhenti berjalan dan balas menatapnya. "Kita harus bicara!"

"Bicara apa?" Lan Hua menjawab dengan dagu diangkat tinggi. Keberaniannya terlihat jelas di kedua matanya yangberkilat penuh amarah. "Kapan kau menikahi Song Yi?" Ada jeda singkat saat Feng Mian menekuk keningnya, tidak mengerti. "Kau harus secepatnya menikah dengan Song Yi!"

Feng Mian melepas pergelangan tangan Lan Hua. Kedua alisnya masih menyatu saat dia bertanya, "Kenapa kau berkata seperti itu?"

"Jika kau menikah dengannya, kau tidak akan menggangguku lagi!" jawab Lan Hua, dingin. Ia mengangkat satu telunjuk di depan wajah Feng Mian. "Aku tidak suka kau berada di dekatku!"

"Kau memperlakukanku seperti kotoran." Terselip nada sakit hati dalam suara Feng Mian saat mengatakannya. Pria itu bahkan tidak tahu kenapa dirinya merasa terganggu oleh sikap antipati yang diperlihatkan oleh istrinya?

"Kau yang mengatakan hal itu--" Lan Hua terpekik saat Feng Mian menciumnya dengan paksa. Keduanya masih berada di taman Istana Barat saat ini. Beberapa dayang dan kasim yang kebetulan melintas dan tidak sengaja menyaksikan keintiman keduanya langsung membalikkan badan dan memilih jalan lain untuk kembali ke kediaman mereka masing-masing. 

Lan Hua terus memukul, menendang Feng Mian yang entah kenapa hal itu tidak berguna saat ini. Kekuatan suaminya seperti batu besar yang sulih dilumpuhkan oleh kekuatan yang dimiliki oleh Lan Hua. "Kau benar-benar bajingan!" makinya sesaat setelah Feng Mian menyudahi ciuman paksa itu. Lan Hua melap mulut dengan punggung tangannya. Kemarahannya disambut oleh senyum sinis Feng Mian.

TAMAT - Princess Lan HuaWhere stories live. Discover now