Bab 33. Telaga Hati

1.9K 360 11
                                    

Hallo! PO Princess Lan Hua diperpanjang s/d 08 Maret 2021. 

Cara pemesanan bisa klik link untuk pemesanan di profil saya. 

Sisa biaya dan jumlah ongkir akan saya infokan apabila buku sudah siap dikirim ke pembeli.

Thank you! ^^

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan cerita tanpa seizin penulis!

.

.

.

Bab 33. Telaga Hati

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

WANG Shu tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini. Mereka terlalu terlena hingga tidak menyadari jika Lan Hua sudah menjadi target sejak lama. Pantas saja putri mahkota belum mengandung, ternyata ada seseorang atau bahkan sekelompok orang yang tidak menghendaki putri mahkota untuk memberikan keturunan untuk putra mahkota.

Tidak lama berselang Kasim Ching datang membawa Dayang Ning bersamanya. Pintu ruang kerja Feng Mian segera ditutup setelah sang dayang masuk, sementara Kasim Ching diperintahkan untuk menunggu di depan pintu untuk mengawasi keadaan.

Dengan perasaan was-was Dayang Ning memberi salam. Suasana berat di dalam ruangan yang nyaris penuh oleh rak-rak buku itu membuatnya merasa sedikit tertekan.

"Putra Mahkota, ada apa hingga Anda memanggil hamba secara pribadi?"

Feng Mian tidak langsung menjawab. Kedua matanya masih tertuju ke tumpukan dokumen saat ia berkata, "Siapa yang bertanggungjawab menyiapkan dupa pengharum untuk ruangan putri mahkota?"

"Lapor, Yang Mulia, hamba bertanggungjawab untuk pekerjaan itu."

Tatapan tajam Feng Mian membuat Dayang Ning terkejut. Wanita itu bertanya di dalam hati—apa ada masalah dengan dupa yang selama ini dia siapkan untuk Lan Hua?

"Kau menyiapkannya sendiri atau kau mendapatkan dupa itu dari Departemen Rumah Tangga Kerajaan?"

Di dalam istana, keperluan rumah tangga keluarga kerajaan memang ditangani oleh Departemen Rumah Tangga Kerajaan yang berada langsung di bawah kendali permaisuri.

"Lapor Yang Mulia, hamba mendapatkannya dari departemen," jawab Ning. "Karena putri mahkota tidak memiliki permintaan khusus untuk aroma dupa yang disukai, Departemen Rumah Tangga Kerajaan mengirim dupa beraroma melati untuk putri mahkota."

Ada sebuah jeda pendek sebelum ia kembali bicara. "Menuru Tabib Nian, aroma dupa di kamar putri mahkota terlalu kuat hingga beliau menyarankan untuk mengganti dengan aroma yang lebih lembut."

"Dayang Ning, aku akan menghukum mati dirimu jika tugas yang kuberikan kepadamu ini bocor!" Ucapan Feng Mian membuat Dayang Ning gemetar lalu jatuh berlutut. Wanita itu menyimpulkan ada hal serius yang sedang terjadi di rumah tangga putra mahkota.

"Pastikan kau mengumpulkan semua dupa yang dikirim dari Departemen Rumah Tangga Kerajaan!" kata Feng Mian, tenang, tapi penuh penekanan. "Lalu berikan dupa itu kepada Jenderal Wang Shu, tapi pastikan selain kita bertiga tidak ada orang lain yang tahu!"

TAMAT - Princess Lan HuaWhere stories live. Discover now