Bab 34.1 Pilu Angin Musim Gugur

2K 360 8
                                    

PO Lan Hua ditutup besok ya, tanggal 08 Maret 2021. Untuk ebooknya sendiri akan saya jual di google play sekitar pertengahan atau akhir bulan April ya. 

Cara pemesanan bisa klik link untuk pemesanan di profil saya atau lewat aplikasi Tokopedia. Thank you! ^^

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak atau mempublikasikan cerita tanpa izin penulis.

Mohon maaf apabila ada beberapa bagian cerita yang loncat-loncat. Versi lengkap dapat dibaca di versi cetak/ebook.

Happy reading! 

.

.

.

Bab 34.1 Pilu Angin Musim Gugur

.

.

.

MUNGKIN seharusnya Lan Hua mengarang sejuta alasan untuk tidak ikut serta dalam perburuan musim gugur yang digagas oleh Raja Shu Wang. Wanita itu merasa tidak baik-baik saja. Bisikan dan delikan benci yang terarah kepadanya membuat Lan Hua tidak nyaman sekaligus takut. Selain hal itu, beberapa hari ini ia terus ditekan oleh Nian Zhen—mengambil kesempatan sekecil apa pun untuk menghabisi Raja Shu Wang di perburuan kali ini.

Bahkan saat perburuan dimulai pun tidak ada yang berubah dengan sikap Feng Mian, dan untuk kesekiankalinya Lan Hua berpegang pada ucapan suaminya di malam itu. malam dimana Feng Mian duduk di samping ranjang, menangis, menggenggam erat tangannya dan meminta Lan Hua untuk menunggu.

Para pemburu masuk ke dalam Hutan Selatan yang dalam. Pepohonan sangat rapat dan tinggi di sana. Berbagai hewan buruan ada di dalam sana, membuat adrenalin para pemburu semakin meningkat dengan gairah membunuh pekat.

Mereka berusaha memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Berusaha mendapatkan pujian dari raja yang ikut meramaikan perburuan.

Para pemburu pergi pada pagi hari, kembali saat siang dengan membawa bermacam-macam hewan buruan untuk dimasak. Sementara malam, saat para binatang buruan beristirahat, para pemburu berpesta, menikmati hasil buruan mereka dengan ditemani arak dan anggur untuk menghangatkan badan.

Rusa, kelinci, ayam hutan hingga babi liar menjadi hewan yang paling banyak mereka dapatkan, hingga akhirnya putra mahkota dan Wang Shu kembali membawa dua ekor serigala salju bersama mereka.

Binatang itu sangat langka terlihat diluar musim dingin hingga menjadi sebuah keberuntungan besar apabila berhasil menangkap hewan itu saat ini.

Di atas kuda putihnya, Lan Hua menyaksikan bagaimana sorak gembira menyambut kedatangan kelompok pemburu putra mahkota. Beberapa prajurit mulai menari, menghentak-hentakkan kaki mereka ke atas tanah sembari bernyanyi menyampaikan pujian.

Pandangan Lan Hua beralih, menatap Song Yi dan perdana menteri. Sesekali ia bisa mendengar putra mahkota melontarkan lelucon yang dijawab tawa anggun Song Yi. Tidak, Lan Hua tidak merasa marah atau cemburu. Setelah mendengar penuturan putra mahkota hampir satu minggu lalu, ia memberikan kepercayaan penuhnya kepada pria itu. Namun, tak bisa dipungkiri jika cemburu itu tetap ada.

Lan Hua tidak bisa berada di tempat itu lebih lama. Ia memerlukan waktu untuk menenangkan diri. Meraup udara bersih sepertinya pilihan tepat. Lan Hua mengabaikan protes dan permohonan Dayang Ning yang menentangnya untuk pergi.

Namun, siapa yang bisa melawan putri mahkota saat kekeraskepalaannya datang? Lan Hua akan mendapatkan apa pun yang diinginkannya jika dia bersikeras untuk itu. Dan kali ini Lan Hua tidak akan menoleh ke belakang hanya karena Dayang Ning serta Xin Luo berlutut, memohon kepadanya untuk tetap berada di perkemahan.

TAMAT - Princess Lan HuaWhere stories live. Discover now