Bab 38. Menggoda Sang Naga

2K 354 15
                                    

Hello! Untuk yang berminat mengoleksi Novel Chao Xing versi cetak bisa langsung hubungi saya ya. Soft cover 110rb diluar ongkir dari Bandung.

Ebook tersedia di google book/google play.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Bab 38. Menggoda Sang Naga

.

.

.


HARI-HARI setelahnya terasa lebih sulit untuk Lan Hua. Sikap pengertian Feng Mian dianggap sebagai ancaman untuk anggota kerajaan lain yang memang tidak menyukai kedatangan Yueyin ke dalam Istana Wei Shu.

Namun, siang ini sepertinya Lan Hua harus menahan diri untuk tidak menghancurkan wajah pelaku yang telah dengan berani menghancurkan pakain khas Suku Ho miliknya. Giginya gemertak, kedua tangannya terkepal erat, menahan emosi.

"Dayang Ning?" raung Lan Hua. "Siapa yang melakukan ini?" tanyanya berapi-api saat Ning masuk ke dalam kamarnya. Pakaian tradisionalnya tergeletak di atas lantai dengan kondisi tercabik-cabik.

Ning terdiam untuk beberapa saat. Ia terlihat meragu sebelum akhirnya menjawab, "Selir Song, beliau memerintahkan dayang untuk menyingkirkan semua pakaian yang Anda bawa dari Ho," terangnya.

"Apa maksudnya melakukan itu?" Lan Hua memicingkan mata. Song Yi salah besar jika berharap ia akan membalas perbuatannya dengan menghancurkan paviliun milik selir kesatu. Tidak, pikir Lan Hua. Ada cara lain yang pasti akan membuat Song Yi lebih jengkel. Wanita itu pasti akan berpikir dua kali sebelum mengganggunya di masa depan, batin Lan Hua, menyeringai senang.

.

.

.

Satu kali lagi Lan Hua mematut diri di depan cermin perunggu. Dengan penuh tekad ia berjanji akan membalas perbuatan Song Yi dengan cara yang tidak akan pernah dilupakan oleh wanita itu.

Lan Hua mengambil sebuah botol minyak wangi dari atas meja lalu menggunakannya di belakang telinga, dada, dan urat nadi tangannya. Dalam dihirup aroma parfum berbau manis di dalam botol hingga sebuah senyum terukir di bibirnya.

Malam ini Lan Hua mengenakan gaun tipis tanpa pakaian dalam. Rambut hitam legamnya tergerai indah seperti arang. Wanita itu juga mengenakan perona pipi dan bibir hingga membuat sosoknya sangat mengundang secara seksual.

Tidak lama berselang seorang prajurit mengumumkan kedatangan raja dari luar pintu. Lan Hua kembali mengulum senyum, penuh kemenangan kali ini. Ia sudah memperhitungkan sebelumnya jika Feng Mian akan kembali mendatanginya malam ini walau terus ditolak.

Sudah menjadi sifat pria untuk merasa penasaran dan tertantang jika ditolak, dan hari ini Lan Hua akan memberikan sesuatu untuk mengikat Feng Mian kepadanya. Lan Hua akan menggunakan cara paling licik agar pria itu tidak bisa melepaskan diri darinya.

Hening.

Lan Hua tengah menyisir rambut dengan sisir giok saat Feng Mian melangkah masuk ke dalam kamar. Ruangan dengan dekorasi mewah dan elegan itu remang oleh cahaya redup lilin yang menari-nari.

Di tengah keheningan terdengar kesiap kaget dari sosok lain, membuat si pemilik kamar tersenyum miring.

Feng Mian sungguh tidak menyangka akan disuguhi pemandangan erotis seperti ini. Melihat Lan Hua mengenakan pakaian tipis membuat pria itu meneguk ludah berkali-kali. Nafsunya perlahan bangkit dan hal itu membuatnya sedikit tidak nyaman hingga berkeringat dingin.

TAMAT - Princess Lan HuaWhere stories live. Discover now