Bab 36. Menyiram Cuka

2.4K 339 12
                                    

Hallo2 ... Guys, yang mau baca versi lengkap bisa membeli ebooknya di google play/book ya. Versi cetak tersedia silahkan DM untuk yang berminat koleksi. Terima kasih! ^^

.

.

.

Dilarang menjiplak, meniru, mengakui dengan sengaja tanpa izin penulis!

.

.

.

.

.

.

Bab 36. Menyiram Cuka

.

.

.

SEBELUM gelap menghiasi cakrawala, Er Huang sudah duduk melingkar di dalam tenda pribadinya bersama Feng Mian dan Wang Shu. Setelah kemarin gagal meyakinkan Er Huang, Feng Mian berusaha keberuntungannya lagi malam ini.

Feng Mian mengembuskan napas berat. Ia memijit tengkuknya pelan. "Sebenarnya aku mendapatkan buku itu dari Xin Luo. Awalnya dia bersikeras tidak mau memberikan buku itu, tapi aku memaksanya dan dari buku harian itu aku mengetahui perasaan Lan Hua sebenarnya kepadaku."

Er Huang memicingkan mata, manatap sinis kepada Feng Mian yang tersenyum kikuk sementara Wang Shu memilih menata ke arah lain, terlihat enggan berurusan dengan dua pria yang ada di dalam satu ruangan dengannya saat ini.

Senyum lembut Feng Mian berhasil menarik perhatian Er Huang. "Lan Hua mencintaiku," ungkapnya. Hati pria itu menghangat setiap kali teringat kalimat yang tertulis jelas di dalam buku harian milik sang istri. "Ternyata selama ini dia mencintaiku."

"Kau terlalu dibutakan oleh cemburu hingga tidak bisa melihat ketulusan adikku." Er Huang berdecak, sangat kesal atas kebodohan adik iparnya. Namun, alih-alih merasa tersinggung, Feng Mian menerima teguran itu dengan lapang dada.

Benar, saat itu ia memang terlalu dibutakan oleh cemburu hingga tidak sadar jika Lan Hua juga mencintainya. Awalnya ia memang marah dan sakit hati saat tahu alasan Lan Hua bersedia menikah dengannya adalah untuk membunuh Feng Mian atas perintah Raja Meng. Namun, perlahan rasa sakit itu pun menguap saat membaca kesulitan Lan Hua melakukannya karena perasaan sayang di dalam hati wanita itu untuk Feng Mian tumbuh tanpa terkendali.

Ada banyak hal yang ditulis Lan Hua di dalam buku hariannya, dan yang menarik putri mahkota bersedia membunuh Feng Mian tidak lain untuk melindungi Er Huang, sedangkan Er Huang selama ini berjuang demi melindungi Lan Hua dari kekejaman ayah kandung mereka.

Ironis, batin Feng Mian. Kedua kakak beradik itu digunakan sebagai pion untuk memuluskan rencana Raja Meng.

"Jika Yueyin benar Lan Hua, seharusnya dia merasa cemburu saat kau didekati wanita lain. Bukan begitu?" Er Huang menegakkan punggung, melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau bilang adikku menyukaimu, kan?" Satu alisnya diangkat tinggi.

Er Huang hanya ingin menggoda Feng Mian karena ia sendiri tahu sejak lama jika adiknya benar-benar mencintai suaminya. "Perasaan itu tidak akan lenyap hanya karena beberapa tahun berpisah, kan?"

Feng Mian mengangguk dengan sangat yakin. "Tentu saja dia masih mencintaiku. Tidak ada alasan bagi Lan Hua untuk melupakanku."

"Kenapa kau begitu percaya diri?" decak Er Huang, memutar kedua matanya, jengah. Tatapannya dengan cepat beralih, \tertuju kepada Wang Shu. "Kenapa kau diam saja, Jenderal Wang?"

TAMAT - Princess Lan HuaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora