Xu Liu menggerakkan tangannya dan meletakkan bidaknya lalu melirik pada He Yan. Ekspresi He Yan yang awalnya tanpa ekspresi berubah tersenyum ketika tangannya menggerakkan bidak.

"Skakmat."

Sial!! Xu Liu mengacungkan jari tengah dalam hatinya.

"Sekarang kau harus mengabulkan keinginanku." He Yan menaikturunkan alisnya.

"Baiklah. Apa yang Yang Mulia inginkan?"

"Temani aku ke festival lampion minggu ini."

Xu Liu mengerutkan kening. "Kau ingin menyelinap keluar istana lagi?"

"Haha..tidak perlu khawatir. Aku membawa pengawalku. Mereka akan menjagaku dari jauh."

Xu Liu masih ragu-ragu. Akan buruk akibatnya jika terjadi sesuatu pada pria dihadapannya.

"Aiya..jangan banyak berpikir. Kita sudah sepakat, ok?"

"Baiklah. Pastikan jumlah pengawalmu cukup untuk menjaga hidupmu. Jika sampai sesuatu yang buruk terjadi, aku akan menghadapi kesulitan. Kau tau?"

"En..en. Baiklah Ah Liu. Aku mengerti."

Festival lampion pun tiba. Seluruh ibu kota dipenuhi hiruk pikuk dan semarak. Pria dan wanita mengenakan pakaian yang indah dan berdandan sangat cantik. Mereka berjalan berpasangan atau berkelompok menuju pinggir sungai LiuHan. Membeli lampion teratai dan mengapungkannya disepanjang sungai atau lampion terbang untuk diterbangkan ke langit.

"Ah Liu." He Yan melambai dengan semangat ke arah Xu Liu lalu mendekatinya.

Mereka pergi berjalan kaki menuju pinggir sungai LiuHan dimana banyak pedagang menjajakan lampion buatan mereka.

Suasana cukup ramai dan berdesakan, Xu Liu tidak terlalu menyukainya. Alhasil, wajahnya cemberut sepanjang waktu.

"Ah Liu..tersenyumlah sedikit. Lihat..ini benar-benar sangat meriah."

Xu Liu memutar matanya. "Sangat bagus untuk berdesakan. Benar kan?" ucap Xu Liu sarkas.

"Haha..sekali-sekali dalam hidupmu kau harus menikmatinya. Bagaimana kau bisa hidup didunia yang datar-datar saja. Itu sangat membosankan."

"Tsk."

"Pegang tanganku atau kau akan terbawa oleh kerumunan. Jangan sampai berpisah." He Yan menggenggam tangan Xu Liu.

Tunggu. Ada yang salah disini. Ada apa dengan dua pria besar bergandengan tangan dikerumunan? Ini sangat tidak lucu.

Xu Liu ingin melepaskan tangannya dari genggaman He Yan, namun pria itu mencengkeram tangannya dengan kuat. Setelah melewati tikungan dan belokan, keduanya berhasil sampai dipinggir sungai LiuHan. Banyak orang berkumpul dipinggir sungai, menangkupkan kedua tangan. Berdoa dan menyampaikan harapan mereka.

He Yan membeli dua lampion teratai berwarna merah memberikan satu untuk Xu Liu. He Yan menatap Xu Liu dengan mata berbinar. Seperti langit gelap yang dipenuhi bintang-bintang. Sejenak Xu Liu lupa untuk bernafas.

"Ah Liu..mari membuat harapan." suara He Yan membubarkan lamunan Xu Liu.

Xu Liu dengan linglung mengikuti He Yan, menangkupkan tangan dan membuat harapan. Lalu mereka bersama-sama mengapungkan lampion disungai. Lampion itu berkedip-kedip disepanjang aliran, seolah membawa harapan dan doa-doa mereka.

"Apa harapanmu?"

"Aku? Aku berharap orang tuaku panjang umur, karir Dage berjalan lancar, juga banyak kemakmuran untuk negeri ini."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang