Aku tulis ini untukmu yang sedang merasa putus asa dan tidak memiliki seseorang untuk berbagi.
Aku taktahu seberapa berat beban yang sedang membebani pundakmu saat ini. Aku taktahu seberapa besar aral yang melintang di hadapanmu saat ini. Aku taktahu seberapa sisa kekuatan yang kamu punya untuk tetap berdiri di sana. Namun, percayalah, aku pernah merasakannya.
Hidup dengan jiwa yang kosong tanpa mengetahui apa yang diri kita ingin. Tetap bernapas sekalipun merasa sangat terbebani. Ingin segera mengakhiri semuanya, tetapi terlalu takut pada kesendirian yang sebenar-benarnya sendiri.
Aku pernah dengan begitu mudahnya melukai diri menggunakan silet-silet yang kini telah kubuang jauh. Aku pernah menjadi orang yang benar-benar tidak diinginkan oleh dunia. Aku pernah menjadi objek atas pertengkaran kedua orang tuaku.
Sayang, aku pernah berpikir untuk pergi dari dunia. Sebab, aku tak merasa begitu berharga untuk tetap menapakkan kakiku di bumi. Semua akan kembali pada rutinitasnya masing-masing.
Barangkali kamu bertanya, bagaimana pada akhirnya aku bisa melewati fase itu. Ya, aku ada di sini untuk diriku sendiri. Ia tak akan pernah pergi sekalipun orang lain berbondong-bondong pergi.
Sayang, coba lihat dirimu. Kamu istimewa, sungguh. Kamu berharga. Tetap semangat, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes : Sajak Tentang Kamu.
PoetryMungkin aku terlalu membosankan-hingga kamu merasa butuh hiburan baru. Maka, akan aku biarkan kamu mencari tempat baru yang abu-abu. Tapi jangan terlena sampai luka. Karena, aku masih menunggumu pulang dari main-mainmu. Sekejam itu cinta memperdayak...
