"Sakit."
"Tapi gak berdarah kan? Apa yang luka, sini aku lihat."
"Tak terlihat."
"Lalu? Kenapa bisa sakit?"
"Kau tak mendengar tangisanku kemarin malam."
"Itukan kemarin? Berarti hari ini sudah tidak menangis kan?"
"Setiap hari. Setiap hari aku menangis."
"Tapi... matamu tidak..."
"Aku lindungi. Dengan bedak."
"Apamu yang sakit sebenarnya?"
"Entahlah, terkadang aku pun keliru."
"Keliru? Mungkin kau hanya keliru."
"Iya. Mungkin. Mungkin hanya keliru. Tak apa, aku sudah biasa."
"Ah aku tak mengerti. Sudah biasa apa?"
"Aku sudah biasa hampir kehilangan nyawa."
"......"
"Masih mau bertanya apaku yang sakit?"
— Jiwaku. Jiwaku yang sakit. Tapi mungkin, aku hanya keliru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes : Sajak Tentang Kamu.
PoetryMungkin aku terlalu membosankan-hingga kamu merasa butuh hiburan baru. Maka, akan aku biarkan kamu mencari tempat baru yang abu-abu. Tapi jangan terlena sampai luka. Karena, aku masih menunggumu pulang dari main-mainmu. Sekejam itu cinta memperdayak...