Dia adalah aku

547 12 0
                                    

"Apa yang membuatmu tersenyum-senyum sendiri seperti itu?" tanyaku heran melihat gadis di hadapanku tersenyum sendiri saat menatap layar handphonenya.

"Aku melihatnya tersenyum!"

"Gila ya kamu?"

"Ini cukup untukku. Melihatnya tersenyum dari story yang dibagikan oleh temannya di Instagram. Ini cukup bagiku. Ini sudah membuatku senang," ucapnya spontan—namun aku dapat melihat kesedihan tersirat di matanya.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

"Ya tentu!" ucapnya dengan senyum lebarnya. Aku hanya mengangguk tak berani berkomentar apa-apa.

"Ah, tidak juga," lanjutnya tiba-tiba.

"Aku tanya lagi, apakah kamu baik-baik aja? Kamu sedih? Apa yang ia lakukan hingga membuatmu sesedih ini? Kamu memang tak bercerita padaku tapi aku tahu kamu sedang sedih."

"Ia tak melakukan apa-apa kok, kita baik-baik saja," ucapnya. Aku tahu ia berbohong.

"Mungkin dia tak melakukan apa-apa karena ia tentu tak merasa bahwa ia membuatmu sedih, t-tapi..." ia memutus perkataanku.

"Ssst..." ia menempelkan telunjuknya di mulutku menyuruhku untuk berhenti berbicara. "It's okay to not to be okay. I'm fine, really," ucapnya padaku. Aku hanya mengangguk tak membalas perkataannya. "I'll try, I'm fine," ucapnya mengakhiri.

Tidak, dia hancur. Gadis itu sangat hancur.

Dia hancur.

Quotes : Sajak Tentang Kamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang