Terima Kasih

4.7K 102 0
                                    

"Sepertinya kita sudah tidak bisa bersama lagi." Ucapan itu lolos keluar begitu saja dari mulutnya.

Aku terkejut menoleh ke arahnya.
"Kamu bercanda?"

Dia tersenyum tipis, "Aku serius. Maaf, selama ini kamu hanya menjadi bahan taruhan bersama temanku. Maaf, selama ini aku tidak menaruh perasaan apapun ke kamu.
Aku harap kamu mengerti."

Mataku berkaca-kaca. Air mata pun sudah siap untuk tumpah ruah saat ini juga. Tidak tahu mau berkata apa lagi.

"Jangan menangis. Maafkan aku,"

Dia bilang jangan menangis?
Dia pikir perasaanku hanya mainan?

Aku menghapus air mataku dan menoleh kearahnya.
"Sebenarnya aku sudah tahu dari dulu. Aku sudah tahu apa yang kamu rencanakan bersama temanmu. Aku sudah tahu semuanya. Tapi, dengan bodohnya aku bersikap seolah tidak tahu menahu akan hal itu agar bisa terus bersamamu. Dan kamu tahu? Seluruh hatiku sudah ada di kamu. Kalau aku bisa, mungkin aku sudah memutuskan hubungan ini dari dulu. Tapi sayangnya aku tidak bisa." Jedaku.

"Tapi mau bagaimana lagi, hal yang paling aku takutkan sekarang terjadi. Akhirnya kamu jujur dan aku akan kehilangan kamu."

Aku menarik nafas dan tersenyum.
"Sekarang terserah kamu mau kamu apakan hatiku yang ada di kamu. Terima kasih atas waktu 9 bulannya. Aku terkesan."

Aku berdiri, dan berjalan menjauhi dirinya.

Quotes : Sajak Tentang Kamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang