66. Jakarta

38.6K 2.1K 169
                                    

Dan disinilah Aileen sekarang. Jakarta, Indonesia setelah melakukan perjalanan kurang lebih 21 jam.

Ucapan Aladri benar, dengan atau tanpa persetujuan Aileen, Aladri akan membawa pulang Aileen. Meskipun itu dihiasi dengan perdebatan dan sedikit pukulan dari Aladri untuk wajah Vano yang tampan.

Zailine dan Mahendra bisa berterimakasih atas kedatangan Aladri dan Arion. Karena sifat keras kepala Aladri, akhirnya Aileen bisa pulang. Meskipun tidak pulang ke mansion. Tapi mereka tetap bersyukur. Karena mereka bisa dengan mudah menemui Aileen. Dan setidaknya Aileen ada dalam pengawasan mereka juga.

"Istirahat ya? Kamu pasti cape kan?" Aladri menyuruh Aileen untuk beristirahat.

Aileen, Aladri, dan Arion sedang ada di apartemen milik Aladri yang akan Aileen tempati untuk sementara. Sedangkan Zailine dan Mahendra langsung pulang ke mansion. Dan Vano kembali ke rumahnya.

"Kak Ladri sama Kak Arion juga istirahat ya?"

Aladri mengusak pelan kepala Aileen tersenyum "Iya"

"Kak, gak ada bahan makanan banget" Arion mengeluh saat kembali dari dapur untuk mencari sesuatu yang bisa di makan.

"Nanti kita beli, sekarang istirahat. Kasian Aileen" Aladri melepaskan jas yang ia gunakan dan disimpan di sembarang tempat membuat Aileen menggelengkan kepalanya heran.

"Aileen ke kamar dulu Kak"

Aileen berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar.

"Gimana keadaan Kak Lio yaaa?" Aileen tidak sadar apa yang telah diucapkannya.

"Engga, engga. Aku harus lupain Kak Lio. Harus" Aileen menutup matanya sampai cairan bening menerobos mata yang tertutup itu. Dia sudah bertekad untuk melupakan Delio, sekarang ada Vano, orang yang memperlakukannya dengan sangat baik.

Tapi Aileen tidak mengetahui, jika ia memaksa untuk melupakan seseorang dalam hidupnya. Itu malah akan membuatnya semakin tidak bisa melupakannya.

Drrrrttt Drrttt

Drrttt Drttt

Suara getaran ponsel milik Aileen membangunkan pemiliknya, setelah mendarat di Indonesia, Aileen membeli nomor baru yang hanya diketahui oleh Aladri, Arion, Vano, dan orang tuanya. Dia tidak ingin mengambil resiko dengan memakai nomor yang dulu.

-Vano- Nama pemanggil yang tertera pada ponsel Aileen.

'Hallo Leen'

'Hemmm?'

'Maaf-maaf kamu lagi tidur?'

'Gapapa Kak, kenapa?'

'Kamu ini pasti belum makan kan? Belum minum obat juga?'

'Aileen gak usah minum obat deh, Aileen gapapa nih'


Tok Tok Tok

"Leen Kak Ladri manggil. Katanya kita pergi belanja" Arion masuk ke kamar Aileen tanpa persetujuan si empunya.

"Iya Kak nanti Aileen kesana"

'Leen, kamu harus minum obat. Kalo kamu-'

'Udah ya Kak Dokter yang ganteng, gak usah ngomel mulu nanti cepet tua. Tar kalo jalan sama Aileen malah dikira bapak sama anak, bukannya pasangan. Aileen mau pergi keluar dulu sama Kak Ladri sama Kak Rion, nanti Aileen kabarin Kakak lagi'

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Where stories live. Discover now