5. Siapa Mereka?

63.6K 3.2K 58
                                    

“Tu-Tuan bisa ka-u lepaskan... a-aku tidak bisa bernafas” Aileen merasa pelukan orang itu bertambah erat.

“Kau menyakitinya” Kenaan mencengkram kuat pundak orang itu agar kembali ke dunia nyata. Ah lebih tepatnya sadar apa yang telah dia lakukan. Tentu saja Keenan tak terima salah satu adik kecilnya tidak bisa bernafas dan merasa tidak nyaman.

“Ah maafkan Kakakku ya, dia hanya merindukan adiknya, adik kita semua. Dan karena kau mirip makannya dia berperilaku seperti itu” Rion menjelaskan pada Aileen agar gadis itu tidak salah paham dan agar suasananya tidak menegang.

“Aku Edrea, panggil saja aku Rea. Boleh aku memelukmu?” pinta Rea dengan mata berbinar.

“Eh?” Belum sempat Aileen menjawab, Rea sudah terlebih dahulu memeluknya.

Perasaan Aileen aneh. Kenapa ia bisa nyaman dipeluk mereka berdua. Seolah mereka memiliki hubungan darah dengan Aileen.

Aku hanya punya ibu

“Aww” Aileen sedikit meringis setelah merasakan beberapa helai rambut tertarik dari akarnya.

“Maaf. Rambutmu menyangkut pada jam tanganku. Apa sakit? Maaf ya?” Ucap Rea seolah dia merasa menyesal.

Tunggu! Rea menyesal? Tentu saja tidak. Dia tersenyum miring setelahnya dan hanya para cucu Adhitama yang mengetahuinya.

“Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja ka, kalau begitu saya permisi dulu” Aileen berjalan menjauh dari meja yang dihuni para cucu Adhitama.

“Kau! Kau menyakiti Aileen kecilku!” Tunjuk Aksa pada Rea saat keadaan sudah seperti semula.

“Ka. Apa kalian yakin itu Aileen kita?” Tanya Rea pada mereka semua tanpa berniat menjawab perkataan Aksa.
Dan mereka semua mengangguk sebagai jawaban. Hanya Aladri yang diam saja, dia seperti kehilangan nyawanya.

Rea menarik tangan Aladri dan menggenggamnya.

“Ini kakak cek, samain sama DNA mama dan papah. Biar kita semua yakin itu beneran Aileen kita, dan supaya dia gak pergi lagi kak”
Rea memberikan beberapa helaian rambut yang tadi dia ambil.

“Jadi kamu sengaja ambil rambutnya Re?” Tanya Keenan sang kakak.
Dan Rea hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.

Other Side
“Leen mereka siapa?” Tanya Velerie saat Aileen mengantarkan pesanan mereka.

“Gak tau”

“Temen lo? Sodaro lo? Atau kenalan lo?” Tanya Teara gemas karena Aileen terlihat tidak acuh. Padahal dirinya, Velerie, dan juga Fando mati penasaran siapa mereka yang malah salah satunya memeluk Aileen.

“Bukan Te” Aileen sendiri gemas karena Teara banyak tanya, sudah tahu hanya ibu yang dimiliki oleh Aileen.

“Kampret itu orang. Berani-beraninya meluk pacar gue”

“Bacot lo Do. Tadi aja pas Aileen dipeluk lo malah diem aja.” Dengus Velerie yang heran dengan kelakuan Fando.

“Kaki gue kram tadi tuh”

“Alah bilang aja lo takut sama Mas-mas yang tadi kan” Ledek Teara yang membuat semuanya tertawa.

“Gue kagak takut ya” Fando terus berkilah membuat mereka semua terus saja menjadikan Fando bahan tertawaan.

“Iya kamu gak takut, cuman gak berani aja. Iya kan Do? Haha” Tawa Aileen pecah seketika. Setidaknya dia bisa lupa bagaimana menjalani hidup yang berat, yah meskipun hanya untuk beberapa saat.

TBC

11-01-2019

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Where stories live. Discover now