22. Interogasi Cucu Adhitama

61K 2.7K 73
                                    

“Ka Rayeeen” Aileen berteriak dan berlari memeluk Rayen, saat ini para cucu Adhitama sedang berada di cafe milik Rayen. Sebenarnya Aileen yang meminta pada Aladri agar setidaknya mampir sebentar ke cafe milik Rayen.

“Aileen, kamu kemana aja? Kamu ngilang seenaknya, kakak sama temen-temen kamu khawatir loh” Rayen membalas pelukan Aileen sampai sebuah deheman seseorang mengintrupsi mereka untuk saling melepaskan.

Ekhem

“Ah iya, Ka Rayen kenalin ini kakak-kakak aku. Yang ini Kak Ladri, Kak Keenan, Kak Rion, Kak Aksa, sama Kak Rea” Perkataan Aileen membuat Rayen mengernyitkan dahinya bingung.

“Ceritanya panjang ka, pokonya mereka ini kakak sepupu kandung aku”

“Kakak kenalin ini Ka Rayen, pemilik cafe ini yang sering bantuin Aileen” Rayen tersenyum pada para cucu Adhitama saat Aileen mengenalkan dirinya pada orang-orang yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis.

“Terimakasih karena telah banyak membantu adik saya” Aladri menyalami Rayen sebagai bentuk terimakasihnya.

“Tidak apa-apa, saya senang membantu Aileen, dia sangat baik dan rajin. Saya sudah menganggapnya sebagai adik saya sendiri”

Perkataan Rayen hanya dibalas senyuman oleh Aladri.
Ada perasaan tidak suka saat Rayen berkata bahwa dia telah menganggap Aileen sebagai adiknya. Aileen hanyalah miliknya dan milik keluarga Adhitama, tidak boleh ada yang menyentuh adiknya itu sebelum berhadapan langsung dengan dirinya.

“Silahkan duduk dimana saja yang kalian mau, saya akan menyiapkan menu paling spesial” Rayen mempersilahkan mereka untuk memilih tempat duduk sendiri.

“Rion” Aladri menatap Arion saat mereka sudah duduk disalah satu meja cafe.
Arion hanya mengangguk sebagai jawaban dan dengan segera mengambil handphonenya dan menelepon seseorang.

Buat kontrak investasi untuk cafe D’Ray Bandung

Baik saya tunggu segera

Investasi yang dilakukan Aladri dan Arion adalah sebagai bentuk terimakasih keluarga Adhitama pada Rayen, uang untuk investasi tidak seberapa dibandingkan dengan kebaikan Rayen pada adik kecilnya itu, mereka rela melakukan dan memberikan apapun untuk Aileennya tersayang. Bukan berarti mereka akan menunduk pada orang-orang yang akan menyakiti Aileen, mereka bisa saja melenyapkan siapapun jika ada yang berani mengganggu keluarga Adhitamana, tidak akan ada ampun jika ada yang berani menyakiti anggota keluarganya apalagi menyakiti Aileennya mereka. Mereka hanya bersikap baik pada yang benar-benar baik dan peduli.

“Leen mereka yang tadi di taman sering nyakitin kamu?” Pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan Aksa saat mereka baru saja selesai makan membuat Aileen tersedak ludahnya sendiri.

Fando bilang Kak Ladri sama Kak Keenan udah tau yang sebenernya, berarti aku udah ga usah bohong lagi’

“Iya kak, tapi engga sering kok” Jawaban Aileen membuat Aladri dan Keenan saling berpandangan dan tersenyum misterius, dan itu disaksikan langsung oleh Aileen.

“Kak Ladri sama Kak Keenan kenapa senyum-senyum gitu?” Aileen menaikkan satu alisnya, ia tahu kenapa kedua kakaknya seperti itu. Ia hanya berpura-pura tidak mengetahui apapun.

“Engga kok, kakak gapapa” “Kakak gapapa sayang”

Aladri dan Keenan menjawab pertanyaan Aileen dengan kompak membuat semua cucu Adhitama sama-sama mengernyit heran.

Aileen tersenyum kecil, darimana kakak-kakaknya itu belajar akting. Sangat buruk.

“Gak usah bohong, Aileen tahu kalo Kakak berdua dateng ke sekolah lama Aileen makannya Shella sama temen-temennya bisa sampe dikeluarin” Pernyataan Aileen membuat Aladri dan Keenan tersenyum kikuk.

“Hayoloh ketahuankan haha” Aksa tertawa mengejek kearah mereka berdua dan langsung dipelototi oleh Keenan, sedangkan Aladri hanya menatapnya datar.

“Mereka pantes dapetin itu sayang” Aladri mengelus kepala Aileen yang duduk tepat disampingnya.

“Emang kakak tau apa yang udah mereka lakuin sama Aileen?” Rea bertanya penasaran, pasalnya mungkin disini hanya dia dan Aksa yang tidak tahu apa-apa. Aladri, Keenan, dan Arion berpikir biar saja hanya orang dewasa yang mengurusnya. Memikul tanggung jawab sebagai seorang kakak untuk melindungi adik-adiknya.

Aladri menatap Keenan, menyuruh agar Keenan yang menjawabnya.

“Dari yang paling sepele misalnya ngehina, sampe yang paling fatal itu ngurung Aileen digudang” Perkataan dari Keenan membuat darah Aladri dan Arion mendidih seketika, untung saja mereka sudah memberi pelajaran pada gadis kecil itu dan keluarganya.

“Kamu gapapa?” “Aileennya Aksa gapapa?”
Aileen dan Rea sama-sama tak menyangka bahwa adiknya bersekolah itu bukannya merasa aman dan nyaman, tapi malah dalam bahaya.

“Sekarang Aileen mau nanya lagi sama kakak” Aileen menatap Aladri dan Keenan secara bergantian membuat keduanya bertanya-tanya apalagi yang akan ditanyakan oleh adiknya itu.

“Kenapa Bu Daisy bisa sampe di keluarin juga dari sekolah?”

“Bu Daisy?” Tanya Rea dan Aksa bersamaan.

“Dia yang selalu hina kamu kan? Makannya kakak keluarin dia dari sekolah” Aladri menjelaskan secarah perlahan, ia tahu bahwa Aileen tidak bisa mencerna apapun sekaligus.

“Tapi kan ka-“

“Sayang, seorang guru itu harusnya mendidik, memberi contoh yang baik bukannya membeda-bedakan. Mau jadi apa muridnya kalo gurunya saja seperti itu?” Okay jawaban Aladri membuat semua cucu Adhitama melongo.

“Okay Aileen ngerti makasih Kak Ladri, makasih juga Kak Keenan” Aladri dan Keenan tersenyum sebagai jawaban atas rasa terimakasih Aileen, toh mereka melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih.

“Sekarang Aileen mau nanya sama kakak bertiga” Aileen menunjuk Rea, Aksa, dan Arion secara bergantian.

“Siapa yang ngasih tau Kak Ladri dan Kak Keenan kalo Aileen ada di Bandung?”

Pertanyaan Aileen membuat Aksa dan Rea sama-sama menunjuk Arion sebagai dalang dari alasan kenapa Aladri dan Keenan juga ada di Bandung. Tunjukkan Aksa dan Rea sontak saja membuat mata Arion membulat sempurna, dasar dua adiknya itu memang tidak bisa diajak untuk berkompromi.

Mata Arion semakin membulat ketika Aileen berdiri dari duduknya dan mendekatinya yang mau tak mau membuat dia harus berdiri dan berhadapan dengan Aileen.

“Makasih ya kak, makasih karena gara-gara kakak kita bisa kumpul disini." 
Aileen memeluk Arion seketika membuat Aladri dan Keenan merasa cemburu, bukan cemburu karena punya perasaan lebih, tenang saja.
Dan membuat Rea maupun Aksa sama-sama mendengus, harusnya Aileen memarahi Arion, pupus sudah rencana mereka untuk mengerjai Arion.

“Udah ini kita langsung ke rumah kamu ambil apa yang mau kamu bawa, terus langsung pulang ke Jakarta”

“Ko cepet banget? Kenapa kak?”

“Kakak gak mau kejadian tadi keulang lagi sayang” Aladri merangkul Aileen saat keluar dari cafe milik Rayen.

Dan lagi-lagi Aileen hanya mengangguk. Toh tidak ada gunanya ia membantah kakak pemaksanya itu.

TBC

Kritik dan saran dong. Tapi usahakan jangan bilang kurang panjang atau terlalu pendek. Karna otak aku syudaaah mentok :((

Please jangan lupa tengok ARABELLE

Please jangan lupa tengok ARABELLE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

01-04-2019

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Where stories live. Discover now