48. School

33.9K 1.6K 24
                                    

"Kamu serius mau sekolah sekarang?" Zailine memulai pembicaraan sambil menyisir rambut lurus panjang milik anaknya itu.

"Iyaaa Mah Aileen serius, kalo gak serius mana mungkin Aileen udah pake seragam sekolah"

"Emang kamu udah bilang sama Kak Ladri?" Zailine ingat bahwa keponakannya yang satu itu akan semakin protektif terhadap Aileen. Zailine tidak bisa menyalahkan sikap Aladri, ia cukup bersyukur karena Aladri dan semuanya menerima Aileen, memperlakukan Aileen bagaikan permata paling berharga dalam keluarga.

"Belum Mah... Tolong bantuin Aileen dong"

"Iyaaa tar Mamah coba bilang sama Kak Ladri"

"Makasih yaa Mah" Aileen memeluk Zailine yang ada dibelakangnya.

"Ayo turun kita sarapan"

"Iya Mah bentar, Aileen pake dulu tasnya"

Mereka berdua keluar dari kamar Aileen, berjalan melewati tangga menuju ruang makan keluarga. Ternyata disana sudah lengkap. Semua orang menunggu mereka berdua.

"Kamu mau sekolah ?"

"Emang udah sembuh ?"

"Emang udah kuat? "

"Emang udah dapet ijin dari semuanya?

Semuanya menodong Aileen dengan pertanyaan sesaat setelah Aileen duduk tepat di pinggir Zailine dan Aladri.

"Lepas seragamnya"

"Kak... " Aileen memelas mendengar perkataan Aladri yang menyuruhnya untuk melepaskan seragamnya.

"Kamu belum sembuh sayang" Arion juga tidak setuju kalau Aileen harus pergi ke sekolah hari ini.

"Kak... Ayo dong bolehin Aileen sekolah" Aileen menarik-narik lengan kemeja Aladri, ia memelas, berharap Aladri akan menuruti kemauannya.

"Emang badan kamu udah sehat?"

Aileen mengangguk mantap sebagai jawaban untuk pertanyaan Keenan.

"Yaudah. Tapi ada bodyguard yang bakalan jaga kamu" Aladri memberi persyaratan yang tentu saja semua orang akan tahu jawabannya. Aileen tidak suka menjadi pusat perhatian, ia ingin sama seperti siswa yang lain.

"Kak, Aileen mau sekolah jadi bakalan aman kan?"

"Kamu juga pernah celaka di sekolah. Masih inget? "

"Yauda deh gapapa, tapi bodyguard nya yang jauh"

"Iyaaa iyaaa. Udaah gausah cemberut lagi" Aladri mengusak pelan kepala Aileen membuat rambutnya sedikit berantakan.

"Ahh Kakak, ini tuh udah di sisir rapih sama Mamah"

-----*-*-----
"Aileen sekolah dulu ya Kak" Aileen mengecup pipi kanan dan kiri Aladri.

"Iya, sekolah yang bener. Kabarin Kakak kalo ada apa-apa"

Aileen mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti dengan perkataan Aladri, Aladri mengecup kening Aileen.

"Hati-hati Kak" Aileen melambaikan tangannya pada mobil Aladei yang sudah melesat menjauh darinya.

Aileen berbalik, dan ternyata di depan sana sudah ada Aksa, Rea, jangan lupakan Delio dan Arsen yang setia menunggunya.

"Kok lama?" Rea menodong Aileen dengan pertanyaan saat Aileen sudah menghampiri mereka.

"Iya tadi balik lagi kerumah soalnya ada yang ketinggalan"

"Pantesan lama" Aksa menaruh kedua tangannya di depan dada, bersikap seolah-olah dia kesal karena lama menunggu Aileen.

"Salahin aja Kak Ladri kalo berani wleeee" Aileen menjulurkan lidahnya pada Aksa, ia tahu Aksa tidak mungkin marah padanya hanya karena masalah sepele.

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang