21. Aladri dan Keenan

56.4K 2.9K 94
                                    

"Gara-gara lo! Gue sama temen-temen gue di keluarin dari sekolah. Gara-gara lo juga bokap gue sita semua fasilitas " Marshella menunjuk tepat di depan wajah Aileen.

"Lo gak usah nunjuk-nunjuk Aileen kaya gitu juga kali"

"Bacot lo" Ucap Meila pada Velerie yang mencoba membantu Aileen.

"Kenapa kamu nyalahin aku?" Ayolah Aileen memang merasa jika dirinya tidak tahu menahu tentang di DO nya Marshella dan teman-temannya.

"Ya karna emang semua ini gara-gara lo"

"Tapikan aku gak ngapa-ngapain, bahkan aku juga baru tau kalo kalian di DO" Aileen mencoba membela dirinya, toh memang benar dia baru tahu kalau Marshella di keluarkan. Tapi, jika masalah Kak Ladri sepertinya Aileen harus menanyakan itu langsung pada Aladri.

"Aileen gak tau apa-apa, ini semua karena kelakuan lo yang gak bener makannya lo di DO dari sekolah" Teara berusaha membantu Aileen.

"Diem lo!" Ucap Ulfi pada Teara.

"Ini semua gara-gara om lo, lo pasti jadi simpenan om-om kan?" Perkataan Michelle membuat kedua temannya tersenyum remeh pada Aileen.

"Kamu ini ngomong apa sih? Kalo ngomong jangan sembarangan, aku gak mungkin kaya gitu"

"Terus om itu siapa? Kakak lo? Atau bokap lo? Ooopss tapi kan lo gak punya bokap" Sungguh perkataan Marshella membuat Aileen mengepalkan kedua tangannya. Ia ingin memberitahu mereka bahwa Aileen masih mempunyai keluarga yang lengkap.

"Gue gak nyangka ternyata lo cuman berakting selama ini. Ini nih yang dibanggain satu sekolah dan ternyata kelakuannya bejat abis" Marshella masih tak hentinya menghina Aileen.

"Cukup ya kalian gak tau apa-apa tentang aku"

"Gue tau ko, tau semua tentang lo. Lo cuman anak orang miskin yang bisa sekolah cuman karena beasiswa, dan anak yang cuman punya ibu, eh sekarang ibu nya malah ikutan mati"
Aileen berusaha mati-matian menahan air matanya, ia tidak boleh terlihat lemah sama sekali, tidak boleh.

"Te, Vel mending kita pergi aja sekarang" Aileen mengajak Teara dan Velerie pergi, namun baru saja Aileen melangkahkan kakinya rambutnya yang panjang bergelombang terasa tertarik ke belakang membuat Aileen kembali mendur.

Marshella kini berhadapan dengan Aileen, jangan lupakan tangan Marshella yang masih setia berada di kepala Aileen, sedangkan Teara dan Velerie masing-maisng dipegang oleh Ulfi dan Meila.

"Lo mau kabur kemana lagi?"

"Aa-aaw lepasin"

"Gue gak akan pernah lepasin lo lagi" Marshella tertawa meremehkan.

"Lepas, jangan berani-beraninya kamu menyakiti adik saya" Suara seseorang membuat semua melihat kearahnya.

"Kak Keenan, Kak Ladri" Aileen terkejut dibuatnya, pasalnya ia tidak tahu sama sekali kalau kedua kakaknya itu juga ada disini.

"Lepasin tangan kamu yang kotor itu dari adik saya" Kini Keenan melepaskan dan menghentakkan tangan Marshella begitu saja. sedangkan Aladri memeluk Aileen yang sudah mengeluarkan sedikit air matanya.

"Kakak hiks" Aileen balas memeluk Aladri. Memang di saat seperti ini dia sangat membutuhkan Aladri.

"Sudah ya, kakak akan bereskan semuanya" Aladri masih mengelus punggung kecil Aileen.

"Om gak usah bohong deh, Aileen itu sebatang kara dia gak punya siapa-siapa"

"Kamu telah salah bermain-main gadis kecil, yang kamu permainkan adalah cucu terakhir keluarga Adhitama" Arion berkata sambil menghampiri mereka yang diikuti Rea dan Aksa, tapi perkataan Arion membuat Marshella, Ulfi, dan Meila terkejut bukan main.

Siapa yang tidak mengenal Adhitama?

Tapi mereka tidah tahu bahwa Adhitama mempunyai cucu perempuan yang lain.

"A-apa? Gimana bisa? Gak mungkin si miskin itu cucu Tuan Adhitama"

"Kenapa? Kaget heh?" Aksa dan Rea berkata dengan kompak sambil menunjukkan smirk mereka.

"Engga, gak mungkin" Marshella masih tetap saja menyangkal kebenaran yang ada.

"Butuh bukti?" Aladri berkata sambil mengambil handphone di kantung celananya dan menempelkannya di telinga.

'Hallo Tuan Mario'

'Sepertinya saya sudah memperingatkan anda untuk jangan pernah menyentuh keluarga Adhitama, apalagi menyakiti cucu terakhir Adhitama'

'Memang bukan anda, tapi putri anda yang cantik ini telah menyakiti adik saya. Anak dari Papah Mahendra'

Percakapan Aladri tidak luput dari perhatian Marshella dan teman-temannya. Apa yang akan terjadi jika ayahnya itu sampai tahu kalau dia masih menyakiti Aileen?

'Saya memaafkan anda, tapi saya tidak akan pernah memaafkan putri anda yang sudah menyakiti adik saya. Saya akan mencabut semua investasi pada perusahaan anda. Terimakasih'

"Arion, urus semuanya" Perintah Aladri hanya diangguki oleh Arion.

"Tuan saya mohon, Saya minta maaf"

"Leen maafin gue"

"Kak" Aileen mencoba membujuk Aladri.

"Aileen sayang, ini urusan kakak semua, jadi kamu percayain semuanya sama kakak-kakak kamu ya?"
Mau tidak mau Aileen mengangguk, ia tidak ingin niat baik Aladri malah membuat hubungan mereka kembali merenggang. Setidaknya inilah cara Aladri mengungkapkan kasih sayangnya pada dirinya.

TBC

HELLOOOWWW JANGAN LUPA KRITIK DAN SARAN DAN MAMPIR KE ARABELLE

30-03-2019

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ