51. Aileen Bahagia, 'Dia' Terluka

Start from the beginning
                                    

Begitupun Delio. Dia susah payah menyembunyikan detak jantungnya yang mungkin bisa saja terdengar oleh Aileen. Dia juga jatuh pada mata indah milik Aileen, bola matanya yang coklat khas membuat dirinya terikat dan tidak bisa berpaling.

Mereka berdua sama-sama ingin waktu berhenti saat itu juga. Berhenti agar mereka berdua tetap bisa saling memuja ciptaan Tuhan yang indah.

"Heh! Enak aja lo maen nyosor" Aksa berteriak dan mendekati mereka berdua, diikuti Rea dan Arsen.

Suara milik Aksa membuat keduanya kembali ke dunia nyata, sadar akan apa yang terjadi.

"Siapa yang nyosor?"

"Ya elo lah, masa gue" Aksa menjawab pertanyaan Delio sambil memutar bola matanya malas.

"Udah ah Kak Aksa berisik aja. Aileen mau balik lagi ke kelas." Aileen berjalan menjauhi mereka.

"Leen! Kata si Lio nanti pulang sekolah bareng, dia mau ngajak kamu pergi" Arsen berteriak. Aileen tersenyum tanpa membalikkan badannya lalu melanjutkan kembali melangkahkan kakinya. Tapi perkataan Arsen membuat Delio membulatkan matanya dengan sempurna. Apa-apaan dia memakai namanya?

Tapi reaksi Delio membuat Rea, Aksa dan Arsen tertawa terbahak-bahak. Menertawakan keterkejutan Delio.

"Itu tolong mukanya di kontrol" Rea tak bisa berhenti menertawakan Delio membuat Delio mendengus kesal.

"Mana itu biasanya muka tembok lo? Kok malah muka orang cupu sih?" Aksa juga sama seperti Rea, suka sekali mengatai orang.

"Lo! Gue kan gak ngomong apa-apa" Delio menunjuk Arsen yang masih menertawainya.

"Gue cuman bantuin elo. Gue kasian, lo suka sama Aileen tapi diem aja. Lo mau perasaan lo cuman bertepuk sebelah tangan?" Okay sepertinya Arsen sedang dalam mode serius. Karena menurutnya masalah ini penting, penting untuk dua orang yang berharga bagi Arsen.

Delio hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Arsen.

"Gimana dia mau nerima lo, kalo lo aja gada perjuangan sama sekali. Lo itu bukan patung. Cukup lo selama ini ada dibelakang Aileen. Mulai sekarang lo harus tunjukkin sama dia kalo lo itu emang sayang sama dia. Dengan nunjukin perasaan yang lo rasa,  gak akan buat harga diri lo jatoh kok, malah dia bakalan suka sama lo"

"Tapi kalo ternyata gue gak bisa buat dia suka sama gue gimana?"

"Lo gak usah pesimis. Gue sebenernya tahu gimana perasaan Aileen sama lo" Perkataan Rea membuat Delio tertarik.

"Terus perasaan dia buat gue gimana?"

"Lo usaha. Hasil gak akan pernah hianatin usaha" Rea tersenyum menyemangati Delio.

"Emang lo berdua setuju? Terus Kakak-kakak lo gimana?"

"Selama lo emang yang terbaik buat Aileen, lo selalu bahagiain dia dan gak pernah buat dia kecewa. Gue sebagai sahabat sekaligus Kakak Aileen setuju aja, selama kalian berdua emang saling sayang. Masalah Kakak yang lain, biar gue sama Rea yang urus" Penjelasan dari Aksa membuat Rea menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Lo gak usah khawatir. Yang sekarang harus lo lakuin itu fokus sama Aileen" Rea tersenyum.

Tapi percayalah, diantara mereka ada hati yang baru saja patah. Tapi tak ada yang menyadarinya. Dia berhasil menutupi perasaannya dengan senyuman dan tawa yang palsu. Andai yang lain tahu bahwa semuanya hanya sandiwara belaka, sebenarnya ia menangis dalam hatinya, tangis yang menyayat hatinya sendiri.

-----*-*-----
"Loh Kak Lio, Kak Aksa sama Kak Rea nya mana?" Aileen baru saja keluar dari kelas setelah pelajaran hari itu berakhir, namun saat dia keluar yang ditemuinya hanya Delio.

"Kak Arsen juga tumben gak ada" Aileen kembali berkata, pasalnya Delio tidak menjawab pertanyaannya.

Delio menggaruk kepalanya yang tak gatal "Kamu tadi dengerkan yang Arsen bilang? Kakak mau ajak kamu pulang bareng, sekalian ajak kamu jalan sebentar" Mati-matian Delio menghilangkan kegugupannya.

Perkataan Delio membuat Aileen tersenyum lagi. Selama pelajaran tadi dia tidak fokus karena tidak sabar pulang bersama Delio.

Sebelum mengantarkan Aileen pulang, Delio mengajak Aileen ke taman kota. Delio tahu dari Rea jika Aileen menyukai taman kota.

Mereka bersenang senang, bersepeda kembar bersama, membeli es krim dengan rasa kesukaannya masing-masing, membelikan Aileen cutton candy yang besar. Sikap Aileen yang seperti anak kecil yang polos membuat Delio tersenyum hangat melihatnya, dia bertekad akan menjaga Aileen sampai kapanpun, meskipun kedepannya dia dan Aileen tidak bisa bersatu.

"Kamu seneng?" Delio bertanya saat mereka hendak pulang.

Aileen mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. Hari ini sungguh paling membahagiakan untuknya.

Delio menutup matanya dan bertekad bahwa dia harus berani. Ia mengaitkan jemarinya pada jemari-jemari Aileen yang mungil. Keduanya sama-sama tak bisa menyembunyikan senyuman kebahagiaannya.

-----*-*-----
Di lain tempat. Seseorang kini telah menangisi dirinya sendiri, meratapi nasib percintaannya yang bertepuk sebelah tangan. Dadanya sesak, hanya sakit yang ia rasakan kini.

TBC

Hemmm the love triangle

Jadi menurut kaliaaaan yang patah hati siapaaa?

Aksa? Arsen? Rea? Atauuuu Alterio?
Kasih tauuu pendapat kaliaaan yaaaaa wkwk.

Happy reading.

23-09-2019

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Where stories live. Discover now