"Aku pilih dare!" kata arthit.


Semua hanya gelengkan kepala, kecewa krn mereka berharap arthit akan menjawab.





"Apa dare nya bright?" tanya arthit cuek tapi sambil diam² memandang kongpob didepan nya yang terus memandang nya.



"aku berikan dare....Cium anggota tubuh kongpob yang jadi favorite mu" kata bright dengan tersenyum sinis kemudian saling tos dengan Knott dan yang lain.


Arthit memandang sinis bright dan berkata "apa artinya aku menolak menjawab tadi"


"Aku tidak perduli arthit...kamu menolak menjawab ya lakukan lah dare nya" jawab bright santai.



"Tapi pertanyaan dan dare nya itu sama kampret" jawab arthit penuh emosi.



"Etssss tidak boleh marah" kata tootah.



"Atau...Kong kamu mau gantikan dia lakukan dare? Kamu pasti tau apa bagian tubuhmu yang jadi favorite nya" tanya bright tiba².




"Woiii..kenapa hanya aku sasaran mu?tootah juga punya pacar..kenapa tidak tanya dia?" kata arthit kesal.



"Karena tootah selalu terbuka, kapan mereka melakukan itu sampai dengan gaya apa saja selalu di jawab tootah dengan santai..tidak sperti mu arthit..pelit informasi" kata bright cuek.

"Bodoh! Untuk apa aku ceritakan ke kalian!" kata arthit yang semakin emosi ingin menghajar bright tapi ada suara berkata "p arthit..jangan lari², P baru selesai makan, nanti muntah" yang membuat bulu kuduk arthit berdiri dan putuskan untuk duduk manis.



"Lihat kan!!! Kalian liat kan! Arthit patuh pada kongpob saja" kata bright memanasi suasana.




"Aku tidak mau jawab dan lakukan dare nya..pokoknya tidak mau!" kata arthit sambil berlalu pergi.



Kongpob yang tau jika arthit keluar kamar, kemudian mengambil tas miliknya dan milik arthit kemudian berikan salam pada senior lain dan mengejar arthit.



Arthit yang berlari pulang menuju kamarnya terkejut saat tau kongpob sudah dibelakang nya saat membuka pintu.


"kesal nya aku ke bright! Suka kali mengganggu aku, yang lain kek diganggu, tiap hari hanya aku sasaran nya" omelan arthit pada kongpob begitu membuka pintu kamar nya.




Arthit terus menerus mengomel tentang bright sementara kongpob sibuk kan diri dengan membersihkan kamar arthit.



"Kamu dengar tidak sih Kong!" jerit arthit.




Kongpob hanya berkacak pinggang dan menatap arthit  dan yang ditatap langsung menutup dirinya dengan bantal.




Mata kongpob selalu buat arthit tersihir dan menjadi serba salah.







Arthit tidak tau berapa lama dia dibawah bantal, hari sudah gelap dan tidak ada kongpob di kamar nya.



Arthit mencari HP nya untuk menghubungi kongpob namun dia tersenyum saat membaca pesan pendek dari kongpob "aku hanya pergi sebentar p, jangan kuatir"



"Ck siapa kuatirkan kamu Kong" kata arthit pelan lalu berjalan menuju lemari dan mengambil baju kongpob kemudian mandi.



Saat keluar mandi, arthit sudah melihat kongpob yang masih sibuk melipat pakaian arthit dan tersenyum kecil.




Just Another Ordinary Day Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu