Tubuhmu..

3.8K 297 39
                                    

Semua berpikir kongpob adalah orang yang hemat berkata-kata dan arthit lah yang lebih expresif dalam bersuara..


Setidaknya itulah pendapat semua orang kecuali arthit karena dia tahu ada satu hal yang tidak akan buat kongpob berhenti berbicara sepanjang hari.



Hari itu, setelah kelas, arthit sengaja tidak menemui kongpob dengan alasan mau bimbingan dengan dosen nya sampai malam.

Padahal arthit bukan akan bimbingan, dia akan memotong rambutnya, biasanya kongpob akan menemaninya dan akan terus berceloteh tentang rambutnya sampai dikamar, bahkan sampai pembicaraan mereka diranjang adalah tentang rambut yang baru dipotong nya, pokoknya sampai kongpob tertidur sendiri karena hanya bicarakan rambut arthit yang baru dipotong.




Langkah arthit menuju ke sebuah tukang pangkas rambut,dia sengaja pergi sendiri agar tidak ada yang memberitahu kongpob..


Sekali saja..
Untuk sekali saja..


Arthit ingin menikmati rambut barunya tanpa suara kongpob yang terus memujinya.

Dengan sabar arthit menunggu antrian, sambil melihat majalah untuk referensi potongan bagaimana yang dia mau.




Setelah beberapa waktu menunggu, giliran arthit pun tiba, dia duduk di bangku yang ditangani oleh seorang bapak tua, arthit memberikan salam dan tersenyum pada bapak tua itu.






"Mau dipotong bagaimana anak muda?" tanya bapak tua itu tersenyum.





"Saya tidak tahu pak, yang biasanya tahu model tidak ikut saya kali ini" jawab arthit sambil tersenyum dikaca.







"Bapak rapikan saja sisi kanan dan kiri dan sedikit tipiskan diatas ini bagaimana? biar lebih rapi dan segar" bapak tua itu berkata pada arthit.





"Boleh pak, saya percaya saja pada bapak" jawab arthit.




Handphone arthit berbunyi, saat dia melihat ternyata panggilan dari kongpob jadi dia permisi sebentar untuk angkat telfon kekasihnya sebelum kongpob merajuk.




"Apa kong?" tanya arthit.





"tidak usah kong, kita jumpa besok saja di kampus, banyak sekali yang harus kukerjakan dengan dosen pembimbing ku" kata arthit lagi.





"Emm.. kamu juga harus ingat makan, jangan lama² main game, matamu bisa buta kong" kata arthit.




"iya..aku juga sayang kamu" kata arthit kali ini dengan suara sangat pelan lalu menutup pembicaraan nya dengan kongpob.




"Pacar kamu anak muda?" sibapak tua itu bertanya.




"iya pak" jawab arthit dengan senyum.




"apakah dia yang kamu bilang tahu model rambut itu?" kata bapak tua ini




"Benar pak" jawab arthit.





"Sudah jarang loh sekarang ini ada wanita yang mau temani pacarnya potong rambut, mereka lebih suka shopping sambil menunggu" kata bapak tua itu.



Arthit sambil tersenyum hanya berkata "Kekasih saya seorang pria pak"





"Aduh..maaf ya anak muda, lalu kenapa dia tidak temani kamu, biar bapak sekalian potongkan rambutnya mirip model rambut kamu" kata bapak tua itu.




Just Another Ordinary Day Där berättelser lever. Upptäck nu