200 ciuman

2.8K 274 116
                                    

Sekelompok mahasiswa baru terpesona melihat segerombolan mahasiswa senior yang tampak gagah memakai jaket merah maron..warna kebangsaan milik fakuktas teknik.





Mereka berjalan penuh wibawa menuju lokasi tempat mahasiswa baru berkumpul.






Dari begitu banyaknya senior yang memakai jaket merah maron itu..pria yang berjalan paling depan itu paling banyak ambil pesona..apalagi saat dia tersenyum...





Semua mahasiswa baru seperti tersihir pada pesona nya jadi apapun yang dia katakan sperti mantra membuat smua orang tunduk.






"Swadikap para junior mahasiswa teknik....hari ini hari 1 hazing kita mulai...kenali para senior yang berdiri didepan kalian semua...dan ijinkan saya yang pertama mengenalkan nama...saya Kongpob Suthilack...saya ketua hazing kalian untuk tahun ini.





Meskipun smua senior bergiliran saling mengenalkan diri, tapi tatapan para mahasiswa baru tetap pada kongpob..ya semua terpesona pada kongpob...semua sih kecuali satu orang yang sedang mengawasi para senior yang laksanakan hazing...orang tersebut bernama Arthit...





Tahun ini giliran arthit mengawasi panitia hazing yang diketuai oleh kongpob.






Dan baru hari 1, arthit sudah mulai bete karena banyak mata lapar memandang kongpob tapi dia juga harus professional jadinya yah gitu deh..arthit hanya gelengkan kepala saja dari jauh.






Hari pertama hazing berjalan lancar karena memang hari ini hanya punya agenda perkenalan saja jadi Tim kongpob akan berikan laporan pada tim pengawas mereka yaitu tim arthit.






Setelah meeting mereka selesai, kongpob dan arthit memilih naik sepeda untuk pulang ke asrama mereka.







Setelah berdebat panjang dan pakai acara hompimpa, arthitlah yang menang dan kongpob lah yang duduk dibelakang.




Arthit tertawa puas kalahkan kongpob tanpa dia sadar kalau kongpob memang sengaja mengalah karena kongpob punya ide lain.





"Kong, dikulkas mu ada kuletakan jus, ingat dibawa besok ya, cuaca sedang hujan terus jadi pastikan minum jusnya" kata arthit sambil mengayuh pelan sepeda nya.






"Iya p arthit, dulu p juga haze kami ditengah hujan deras dan lihat saja aku sehat kok" jawab kongpob.






"Jawab aja terus..niat ku baik loh, tapi kamu jawabnya begitu, dulu kan kamu masih bukan siapa² aku, hanya mahasiswa baru, jadi yah aku mn perduli kamu kehujanan atau tidak" jawab arthit.





"Ohhh jadi karena aku sekarang jadi pacar P barulah p perhatian extra begini?" Kata kongpob dengan senyum.






"Terserah kamu lah, bodo amat" jawab arthit dengan kesal tapi tersenyum bahkan dengan merona.







Kongpob yang gelengkan kepalanya mendengarkan jawaban arthit memeluk pinggang arthit dari belakang.






"Kongpob! Lepaskan atau turun disini" kata arthit








"Kayuh saja sepeda p, kan p mau nya bonceng aku, jangan berisik p, aku mau tidur sebentar" jawab kongpob.








"Tidur? Enak aja..berat.." jawab arthit yang lambatkan kayuhan sepedanya dan merasakan kongpob semakin eratkan pelukan nya dipinggang arthit dan posisikan kepalanya bersandar ke punggung arthit dan tertidur.







Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang