Isn't A Dream (Yonghoon x CyA)

370 29 3
                                    

.

Isn't A Dream

(minor cast : Dongmyeong)

.
.
.

Kiwook tidak henti mengusap bahu kiri yang menerima tepukan keras dari Dongmyeong, lebih tepat Dongmyeong menepuk bahu kiri milik Kiwook dengan kamus bahasa yang memiliki ketebalan tidak tanggung.

Terima kasih pada Dongmyeong yang membuat dia yakin dia bukan bermimpi, rasa perih yang belum reda pada bahunya terlalu menyakitkan untuk sekedar mengisi waktu tidur. Kiwook berterima kasih padanya.

Tungkai Kiwook menghentikan langkah saat dia menemukan Yonghoon di gerbang sekolah, tidak melakukan apapun selain menyandarkan tubuhnya pada bagian gerbang.

"Lee Ki Wook" Beruntung karena banyak murid telah meninggalkan sekolah dari puluhan menit yang lalu, hingga Kiwook tidak dijadikan pusat perhatian

"Aku datang" Kiwook masih memberikan usapan pada bahu kiri, satu kali lagi dia memastikan situasi ini bukanlah mimpi

"Kau membentur sesuatu dengan bahumu?" Tanya Yonghoon yang menyadari Kiwook melakukan usap pada bahu kiri

"Dongmyeong memukulku" Tidak ingin memusingkan diri untuk memberi alasan, Kiwook menjawab dengan terus terang

"Eh, kenapa dia memukulmu?" Pandangan Yonghoon menyiratkan rasa bingung mengenai situasi yang terjadi

"Yonghoon-Hyung" Kiwook mengarahkan pandangan seperti dia menuding Yonghoon sebagai alasan dia mendapat pukulan dari Dongmyeong

"Aku?" Ekspresi tidak mengerti mudah ditemukan pada wajah Yonghoon, merasa bingung dengan balasan yang diberi oleh Kiwook.

Telinga Yonghoon mengenali 'Dongmyeong' karena Kiwook bercerita padanya, tapi dia tidak merasa dia kenal 'Dongmyeong' hingga dia dapat dijadikan alasan Kiwook dipukuli oleh si 'Dongmyeong'.

"Kau mengirim pesan kalau kau akan menjemputku" Kiwook menjelaskan selagi Yonghoon menerima peran sebagai pendengar yang baik

"Aku pikir ini adalah mimpi, maka aku mencubit pipi Dongmyeong dengan keras" Lanjut Kiwook yang membuat Yonghoon tersenyum geli

"Dongmyeong mengeluh cubitanku menyakitkan, tapi aku belum percaya dan mencubit lengannya" Penjelasan Kiwook belum menemukan akhir

"Aku mulai percaya saat aku melihat lengan Dongmyeong menjadi merah" Kiwook menunjukkan raut yakin dengan begitu menggemaskan

"Lalu Dongmyeong memukulmu dan membuat bahumu menjadi nyeri?" Tebak Yonghoon, menahan diri dari melontarkan tawa

"Dongmyeong memukul bahuku dengan kamus bahasa yang belum simpan dalam tas" Rinci Kiwook dengan ekspresi bersungut

"Apa aku mengejutkanmu dengan berkata kalau aku ingin menjemputmu?" Yonghoon memberi tanya selagi dia memberi helm pada Kiwook

"Iya, kau begitu sibuk dan memiliki banyak orang yang menginginkan temu denganmu" Kiwook menaruh helm pada kepalanya

"Kau membuka surat merah jambu?" Tanya Yonghoon, menduga Kiwook tengah bicara mengenai penggemarnya di Kampus

"Heum, mereka ingin mengatakan sesuatu yang penting" Benar Kiwook selagi dia memasang kunci pada helm

"Aku menjemputmu karena aku ingin mengatakan sesuatu yang penting" Yonghoon merasakan tangan Kiwook memegang bahu

"Benarkah?" Respon Kiwook setelah dia menempati bagian belakang dari kursi motor milik Yonghoon

"Iya, benar. Aku mendapat kupon makan yang memiliki masa berlaku hingga penghujung pekan ini" Beritahu Yonghoon

"Ah, benarkah?" Kiwook ingin memberikan balasan dengan nada antusias, tapi dia tidak menduga ini jadi dia hanya memberi balasan seadanya

"Kupon makan ini berlaku untuk dua orang" Yonghoon menambah pemberitahuan, tidak memburu kendaraannya hingga angin menelan perkataan

"Apa kau sedang mengajakku dengan modal kupon makan?" Tanya Kiwook, ingin memastikan apa yang dia pikirkan

"Kau sedang menolak ajakan makan dariku?" Perkataan membalik dari Yonghoon menerima sikap diam milik Kiwook

"Uh, aku tidak dapat menolak makanan" Gerutu Kiwook, mengeluhkan Yonghoon yang memberi kesan si tetangga tidak mengetahui fakta dirinya

"Aku memiliki hal penting yang ingin aku katakan disini, lebih penting dari kupon makan" Yonghoon mengujar dengan ekspresi tersenyum

"Kupon di tempat wisata?" Tebak Kiwook yang menerima senyum geli dari Yonghoon, tergelitik dengan dugaan dari si lebih muda

"Kau akan mengetahuinya" Balas Yonghoon, enggan memberi balasan dengan benar dan membiarkan Kiwook menduga

"Kau akan mengenalkanku pada seseorang yang mengirim surat dan ingin menemuimu?" Kiwook melontar dugaan lain

"Tidakkah kau ingin mengetahuinya?" Lirikan Yonghoon menemukan tatapan enggan dari Kiwook sebelum si lebih muda memalingkan wajah

"Eung" Balasan tidak pasti dari Kiwook menimbulkan senyum geli di wajah si lebih dewasa, tidak melanjutkan percakapan hingga mereka memasuki lingkungan dari gedung unit.

Kiwook membatalkan keinginan dia mengatakan 'terima kasih' pada Dongmyeong, dia akan merutuki Dongmyeong karena dia tidak dapat menganggap situasi ini sebagai bagian dari mimpi akibat rasa nyeri di bahu.

Kiwook masih merutuki Dongmyeong dalam hati, tidak mengetahui Yonghoon membentuk senyum karena Pemuda Lee memperlihatkan reaksi yang begitu kentara dan kelewat menggemaskan dalam pandangannya.

(status : Complete)

Pair yang disarankan oleh wonhophilia, maaf ya karena pengerjaannya lama banget tapi hasilnya cuma begini.

Omong-omong, adakah yang udah dengerin 'Regulus' ?

우리는 하나다Where stories live. Discover now