Fight (RAVN & Haruto)

177 18 8
                                    

.
Thank You sequel

(pair : ONEUS & TREASURE)
.
.
.

Haruto merupakan anak manis yang tidak membantah dan tidak melemparkan tanya saat Youngjo meminta sang remaja di tahapan sekolah menengah atas untuk melakukan suatu, tapi Haruto tidak memperlakukan laku yang manis pada hari ini.

Youngjo mendengar guru yang menceritakan perkelahian Haruto di sekolah dan tidak mendengar satu katapun dari sang anak yang memilih untuk merendah pandangan, pun hanya berdiam selama mereka melakukan perjalanan pulang menggunakan bis.

Tangan Haruto berada dalam raih Youngjo sebelum anak laki-laki mengambil langkah pada kamarnya, diam namun tidak melihat pada Youngjo.

"Kau memukul murid lain, lebih dahulu?" Tanya Youngjo seraya melepaskan tangan milik Haruto, melihat remaja yang masih enggan melihatnya

"Benar" Manik Haruto tidak berusaha menemukan tatap cemas dari sang Ibu, memiliki pikiran bahwa dia telah mengecewakan laki-laki yang dewasa

"Kenapa?" Youngjo meraih lengan Haruto selagi dia melepaskan sepatunya, membuat Haruto memiringkan wajah untuk mengetahui situasi

"Dia yang menginginkannya" Haruto membenturkan tatap dengan Youngjo saat laki-laki dewasa meninggikan mata, selesai melepaskan sepatunya

"Melihat wajahmu saat ini, dia tidak bersenang hati untuk menerimanya" Komentar Youngjo yang tidak melepas tangannya dari lengan Haruto

"Murid ini memang mengesalkan" Enggan mengatakan dengan keras, namun Haruto memperlihatkan wajah bahwa dia mengumpati teman sekolahnya

"Dia mengatakan hal buruk?" Berpikir bahwa berdiri bukan posisi menyenangkan selagi bercakap, Youngjo mengarahkan Haruto untuk menempati bangku

"Karena dia hanya melihat aku mengambil foto dengan Ibu, dia menanyakan orangtuaku dan aku mengatakan orangtuaku bukanlah urusannya" Haruto melihat Youngjo yang menjauh

"Kau belum memukulnya saat itu?" Membesarkan suara selagi dia menjauhkan jarak dengan sang anak, Youngjo berusaha menemukan dimana dia menyimpan kotak obat

"Belum. Aku tidak tertarik dengan percakapan dan ingin pergi, namun dia mengatakan aku pasti anak yang buruk sehingga orangtuaku tidak ingin mengakuiku," Jeda

"atau ibuku mungkin melakukan pekerjaan buruk dan tidak menginginkan anak." Suara Haruto tidak besar seperti saat dia berkata sebelumnya, tapi Youngjo dapat mendengar marahnya

"Kau memukulnya karena dia mengatakan hal buruk mengenai ibumu?" Tanya Youngjo, mengembalikan dirinya pada hadapan Haruto dengan kotak obat pada tangan

"Ibu merupakan orang paling baik. Tidak seharusnya dia mengatakan hal buruk mengenai Ibu kalau dia tidak mengetahui Ibu" Haruto memiliki ekspresi kesal pada wajahnya

"Pendapat dari orang lain dapat berbeda, dan kau harus menghargai pendapat yang berbeda" Youngjo menyadari berkata lebih mudah dari melakukan, meringankan nada bicara yang digunakan

"Tapi dia bermulut besar saat dia tidak mengetahui apapun" Belum menghilangkan sikap mengeras pada wajahnya, Haruto menghindarkan matanya dari Youngjo yang meraih wajah

"Beberapa orang memiliki mulut yang besar dan menggunakan suara keras saat mereka tidak memiliki apapun di kepala mereka" Perlahan dan berhati dalam menekan kapas pada wajah sang anak

"Maka aku melakukan hal yang benar?" Kening Haruto mengerut selagi dia berusaha tidak mengatakan apapun atau mengeluhkan perih pada bagian yang diobati oleh Youngjo

"Tidak. Kau seharusnya melanjutkan langkahmu dan tidak mempedulikan mereka" Menolak untuk membenarkan perkelahian, Youngjo masih berhati dalam menekan kapas

"Paman Hwanwoong mengatakan, aku tidak boleh diam saat seseorang mengatakan hal yang buruk dan melukai perasaanku" Kata Haruto mendiamkan gerak yang dilakukan Youngjo

"Apa Paman Hwanwoong mengatakan kau dapat memukul mereka?" Berusaha mengetahui siapa yang mengajarkan anaknya untuk berkelahi, mengingat Youngjo suka ketenangan

"Tidak. Paman Keonhee yang mengatakannya" Haruto memberi jawaban, menyebutkan nama yang tidak diduga oleh Youngjo sebagai pendukung dari tindakan kelahi

"Paman Keonhee sungguh mengatakannya padamu?" Menyuarakan bingung, Youngjo hanya melihat sikap yakin dalam pandangan Haruto yang kini dapat menatapnya

"Sungguh, Paman Keonhee sungguh mengatakan aku dapat memukul orang yang mengesalkan" Youngjo tidak menemukan ragu dalam ekspresi wajah Haruto

"Aku percaya dia tidak mengatakannya dengan maksud untuk membebaskan kau melakukan perkelahian di sekolah" Dapat membayangkan Keonhee hanya meninju udara untuk mendukung kata Hwanwoong, budak cinta seperti biasa

"Jadi, aku melakukan kesalahan?" Suara Haruto menahan Youngjo dari pikirannya mengenai Keonhee yang selalu membenarkan dan mendukung kata dari Hwanwoong

"Ini merupakan pertama kali, maka ini adalah pembelajaran" Membantah apa yang dikatakan Haruto untuk menggunakan kata lain yang dianggapnya lebih baik

"Aku tidak merasa senang saat mereka mengatakan hal buruk. Tidak ada yang berkata buruk dan memperlakukan Ibu dengan buruk selama aku mendengar juga melihat" Haruto memperlihatkan kesal dengan kentara

"Aku tahu. Ibu pun tidak merasa senang saat ada yang mengatakan hal buruk atau memperlakukanmu dengan jahat" Youngjo yang menyebut diri sebagai 'Ibu' selalu merupakan titik lembut dari Haruto

"Aku menyayangi Ibu" Pun Haruto selalu mengetahui titik lembut dari Youngjo, membuat dia menatap sang anak dengan menaruh senyum pada wajahnya

"Kau tahu Ibu lebih menyayangimu" Bukan seperti remaja laki-laki yang biasa dilihatnya, Youngjo menemukan Haruto tersenyum saat menerima ungkapan dari sang Ibu.

Youngjo hanya memiliki Haruto dan Haruto hanya memiliki dirinya, menemukan satu sama lain sebagai teman bicara, tempat bersandar setelah hari melelahkan dapat terlewati, tempat berlindung dari segala hal tidak menyenangkan yang terjadi.

Menghabiskan hari dengan kesan tenang, Youngjo melihat pada Haruto yang memejamkan mata dan menempatkan kepala pada pangkuannya seperti tahun sebelumnya. Memiliki senyum dengan ekspresi tenang saat sang anak melelapkan diri.

(status : Complete)

Pemain yang direquest oleh Jelly_peach. Ku seneng banget nulis pasangan ibu sama anak ini, dan seneng juga karena respon positif setiap nulis mereka. Pengen nulis book mereka, tapi masih bingung soal tambahan pemain.

우리는 하나다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang