Amnesia (Wooseok x Yonghoon)

58 9 1
                                    

.
I Got Amnesia

(pair : PENTAGON x ONEWE)

.
.
.

Yonghoon membutuhkan waktu untuk menyadari dia berada di rumah sakit, mengerjap lamban satu kali untuk mengingat informasi mengenai dirinya sendiri, namun dia tidak dapat mengenali laki-laki tinggi yang ada di sisinya dan kelihatan merasa lega.

Pada waktu kedua dia melihat laki-laki ini, dia masih tidak mengenalinya namun saat ini laki-laki ini menaruh senyum seperti memaksakan diri kelihatan baik. Yonghoon menyadari dia kehilangan ingatan, namun tidak ada yang dapat dilakukannya.

Wooseok, laki-laki ini, memperkenalkan diri dan menunjukkan sikap berhati kapanpun dia membuka mulut untuk bicara dengannya.

"Aku tidak dapat mengantarkanmu pada tempat tinggalmu yang lama, Yonghoon-Hyung" Yonghoon mendengar Wooseok berkata, sementara dia melihat apartemen yang asing baginya

"Apakah aku sudah menjualnya?" Yonghoon memikirkan apartemen yang dibelinya, menempati dengan kekasihnya walau mereka memiliki banyak perdebatan mengenai hal tak terhitung

"I, ya?" Kata membenarkan namun penuh ragu dari Wooseok membuat Yonghoon menyadari dia berpisah dengan buruk, mungkin dia menyerahkan apartemennya daripada harus mendebatkan

"Kau tahu kau dapat menjelaskan apa yang terjadi, benar?" Yonghoon percaya Wooseok adalah orang baik, orang yang sungguh peduli padanya dan tidak membohongi dia selain untuk kebaikannya

"Bagaimana kalau aku menjadi berlebihan dalam mengingat situasi lalu?" Wooseok bicara situasi pada sekian hari lalu dimana Yonghoon merasakan sakit selagi mendengar cerita Wooseok

"Itu karena aku yang memaksakan diri, bukan kesalahanmu. Kau tidak seharusnya merasa bersalah" Kata Yonghoon memiliki nada tenang, tidak ingin laki-laki yang lebih muda merasa buruk

"Aku hanya takut" Tidak ada suara selain mereka yang bercakap dan jarum jam yang bergerak, Yonghoon mendengar suara Wooseok yang menjadi kecil lagi dipenuhi perasaan cemas

"Apa yang kau takutkan?" Yonghoon mendekati Wooseok yang selalu memberikan jarak sedari dia tidak sadarkan diri, memanjangkan tangan untuk menyentuh tangan Wooseok

"Aku menunggumu selama berhari, sebelum berganti menjadi hitungan pekan. Aku takut kau akan melelapkan diri dalam waktu yang panjang" Ini menjelaskan mengenai Wooseok selalu melihat dia tidur

"Saat ini aku baik. Kau tidak harus menantiku dalam hitungan pekan" Ibu jari milik Yonghoon menyapu tangan Wooseok dengan lamban, memiliki ingin menenangkan laki-laki tinggi

"Aku seharusnya melindungimu dengan lebih baik" Wooseok merendahkan kepalanya, memiliki sikap dia bersedih dan menyesal dengan situasi yang dialami oleh Yonghoon

"Kau sudah melakukannya dengan baik, Wooseok-ah. Aku tahu kau melakukannya dengan baik" Lengan Yonghoon memberi pelukan pada tubuh yang lebih besar darinya

"Tidak, aku tidak," Suara Wooseok masih dapat didengar, mengingat posisi mereka yang sungguh berdekatan pada saat ini

"Bahkan walau aku tidak mengingatnya, aku yakin kau melakukannya dengan baik" Yonghoon berharap dia ingat, dan dapat menghibur Wooseok dengan lebih baik

"Kau begitu yakin saat kau tidak mengingatnya?" Kata Wooseok mendapatkan angguk penuh yakin dari Yonghoon sebagai balasan

"Perawat mengatakan, dia pikir kehadiranmu yang tidak lelah mengunjungiku mungkin alasan mengapa aku masih disini" Yonghoon mendengar situasinya memburuk di beberapa situasi

"Aku tidak melakukan apapun" Tapi Wooseok yang tidak menyerah padanya, Wooseok yang percaya Yonghoon dapat melewati masa sulit, menemaninya walau sekedar menggenggam tangannya

"Kalau kau pikir kau belum melakukannya, aku yakinkan kau dapat melakukannya setelah ini" Tak dapat membicarakan memori lalu, Yonghoon hanya meyakinkan Wooseok bahwa dia memiliki waktu.

Perlahan, Yonghoon tidak berusaha mendesak dirinya untuk mengingat seluruh situasinya dengan Wooseok pada satu waktu, walau dia ingin mengingatnya saat Wooseok larut dalam cerita dan kelihatan begitu bahagia dengan apa yang diingatnya.

Kapanpun Yonghoon menemukan ingatan dimana dia dapat melihat Wooseok, Yonghoon merasakan hangat dan yakin laki-laki ini merupakan bahagianya, walau orang lain tidak menerima mereka dengan membuka tangan dan memberi punggung.

Yonghoon tidak ingin melupakan situasi di sore hari saat dia memasak makanan kesukaan Wooseok, melihat binar pada mata Wooseok sebelum terjatuh karena serangan peluk yang diberikan.

(status : Complete)

Pairing yang disarankan oleh nuninuni_nim. Idenya muncul waktu nonton Master's Sun, sama lupa dimana tapi liat quote kayak 'walau kepalamu lupa, tapi hatimu mengingatnya'. Maaf ya, kalo ceritanya mengecewakan.

우리는 하나다Where stories live. Discover now